kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.799   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Penerimaan Pajak Februari 2024 Capai Rp 269 Triliun, Setara 13,53% dari Target APBN


Rabu, 20 Maret 2024 / 05:50 WIB
Penerimaan Pajak Februari 2024 Capai Rp 269 Triliun, Setara 13,53% dari Target APBN
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pada Februari 2024 sebesar Rp 269,02 triliun. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak pada Februari 2024 sebesar Rp 269,02 triliun. Angka ini setara 13,53% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Hanya saja, realisasi penerimaan pajak tersebut terkontraksi 3,9% year on year (YoY). 

Menter Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerimaan pajak secara bruto trennya masih positif yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih membaik. Ia bilang, penerimaan secara bruto berarti belum ada restitusi dan lainnya.

"Pajak secara bruto itu trennya masih positif dan ini menggambarkan kita masih punya harapan bahwa perekonomian kita masih berdegub baik dan stabil dan relatif positif dan ini mengontribusikan pada penerimaan pajak," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3).

Baca Juga: Terimpit di Tengah Lonjakan Harga Pangan dan Rencana Kenaikan PPN

Secara tren bulanan, penerimaan bulan Februari pada umumnya akan lebih rendah dari penerimaan Januari karena adanya booster penerimaan seperti libur nataru yang tidak pada pada Februari.

"Bulan Februari ini penerimaan kita lebih rendah dibandingkan dari penerimaan Januari karena pada Januari ini ada bonus libur nataru yang tidak ada pada Februari 2024," katanya.

Ia merinci, penerimaan pajak terbesar berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas yang mencatatkan realisasi Rp 147,26 triliun atau 13,85% dari target. 

Sementara untuk pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah (PPN & PPnBM) tercatat sebesar Rp 108,48 triliun atau 13,37% dari target.

Kemudian, pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya tercatat Rp 2,02 triliun atau 5,37% dari target. Dan terakhir, PPh migas sudah terealisasi Rp 11,25 triliun atau 14,73% dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×