kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Realisasi belanja negara masih rendah karena penghematan


Senin, 12 Desember 2011 / 23:35 WIB
Realisasi belanja negara masih rendah karena penghematan
ILUSTRASI. Erajaya Swasembada (ERAA) berencana menambah lebih dari 220 toko baru sepanjang tahun ini.


Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Hingga sebelas bulan pertama tahun 2011 rupanya realisasi penyerapan anggaran pemerintah belum sesuai harapan. Penyerapan anggaran belanja modal bahkan masih kurang dari 50%. Meski begitu, pemerintah masih optimistis hingga akhir tahun realisasi penyerapan anggaran bisa mencapai 90%.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan hingga 30 November, realisasi belanja pemerintah secara keseluruhan memang lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Tapi, ia mengakui penyerapan belanja modal lebih rendah ketimbang tahun lalu. "Kalau (realisasi penyerapan anggaran) 90% (sampai akhir tahun) kita optimistis, tapi angka resminya menunggu akhir tahun," ujarnya Senin (12/12).

Menurut mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini mengatakan setidaknya ada dua hal yang membuat penyerapan belanja modal rendah. Pertama, ada beberapa kementerian/lembaga yang sudah dan belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, dan BPKP terkait dengan pembebasan lahan.

Selain itu, "Di awal 2011 kita mencanangkan penghematan itu sebesar 10%-15% di masing-masing kementerian/lembaga, tapi proses relokasinya menjadi pembiayaan produktif juga kurang lancar dalam proses persetujuannya. Mungkin itu kenapa belanja modal lebih rendah," ungkap Agus.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Agus Suprijanto mengungkapkan, hingga 30 November 2011 realisasi penerimaan negara sebesar Rp 1.022,9 triliun atau 87,4% dari pagu anggaran dalam APBNP 2011 yang sebesar Rp 1.169,9 triliun. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 833,1 triliun (84%), realisasi penerimaan negara tahun ini lebih tinggi.

Sementara itu, pada periode yang sama, realisasi belanja negara juga lebih tinggi ketimbang tahun lalu. "Realisasi belanja negara mencapai Rp 1.001,2 triliun (75,8%) dari pagunya yang sebesar Rp 1.320,7 triliun, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 817,2 triliun (72,6%) dari pagunya," jelas Agus Suprijanto.

Jika dirinci, Agus bilang dari realisasi belanja pemerintah sebesar itu, realisasi belanja pegawai sebesar Rp 158,9 triliun (86,9%) dari pagu anggaran, belanja barang Rp 84,9 triliun (59,5%), dan belanja modal Rp 66,5 triliun (47,3%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×