kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Meningkat, Didominasi Belanja Pegawai


Kamis, 23 Juni 2022 / 21:42 WIB
Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Meningkat, Didominasi Belanja Pegawai
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) menyampaikan paparan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) hingga Mei 2022 sebesar Rp 319,2 triliun. Menurutnya realisasi belanja ini didominasi oleh belanja pegawai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memerinci, belanja pegawai pada periode tersebut terealisasi sebesar Rp 101,1 triliun, atau mengalami kenaikan 4,7% dari belanja pegawai pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 94,6 triliun.

“Belanja pegawai tersebut digunakan untuk gaji dan tunjangan Rp 67,3 triliun, dan untuk tunjangan kinerja, honorarium, lembur dan lainnya sebesar Rp 33,8. Ini akibat adanya pemberian THR,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Kamis (23/6).

Baca Juga: Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga Pada Mei 2021 Turun 11,28%

Sementara itu, realisasi belanja barang sebesar Rp 109,6 triliun, yang terdiri dari belanja barang lainnya Rp 84,5 triliun dan belanja Program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Rp 25 triliun.

Menurutnya realsiasi ini mengalami kontraksi 17,2% dari belanja barang di periode sama tahun lalu. Pada Mei 2020 belanja barang terealisasikan sebesar Rp 132,4 triliun, yakni digunakan untuk belanja barang lainnya sebesar Rp 93,6 triliun dan belanja PC-PEN sebesar Rp 38,8 triliun.

“Jadi memang ada penurunan belanja untuk penangana covid dan pemuloihan ekonomu yang cukup signifikan dari Rp 38,8 triliun ke Rp 25 triliun, dan belanja yang bukan untuk covid juga tidak ada kenaikan,” jelasnya.

Bendahara keuangan negara ini memerinci, pemanfaatan belanja barang diantaranya diguanakan oleh Kementerian Kesehaan Rp 25,1 triliun, untuk klaim pasien Rp 16,2 triliun, insentif nakes Rp 2 triliun, dan vaksinasi Rp 1,9 triliun.

Kemudian oleh Kementerian Pertahanan sebanyak Rp 12,5 triliun, digunakan untuk Alat utama sistem senajata (alutsista) Rp 1,9 triliun, pengolahan barang milik negara (BMN) Rp 2,6 triliun, penyelenggaraan Kesehatan Rp 1,2 triliun.

Lalu, oleh Polri sebesar Rp 10 triliun, digunakan sebagai dukungan sarana dan prasarana Rp 2,5 triliun, dan untuk operasi kepolisian Rp 2,1 triliun.

Baca Juga: Sudah Pertengahan Tahun, Tapi Realisasi Belanja Negara Justru Melambat

Selanjutnya, oleh Kemnekeu Rp 8,9 triliun, digunakan untuk Badan Layanan Umum (BLU) sawit Rp 4,5 triliun dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp 1 triliun.

Terakhir oleh Kementerian Agama yang realisasi belanjanya sebesar Rp 7,3 triliun, antara lain disalurkan untuk penyaluran BOS Rp 4,5 triliun.

Lebih lanjut, untuk belanja modal, realisasinya sebesar 41,7 triliun. Sri Mulyani bilang, realisasi ini lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 59,3 triliun.

Pemanfaatan belanja modal ini digunakan untuk peralatan dan mesin Rp 19,8 triliun, pembangunan gedung dan bangunan Rp 4,3 triliun, dan pembangunan jalan, jaringan dan irigasi Rp 15,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×