kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi Anggaran Pendidikan Capai Rp 103,5 Triliun Hingga Maret 2022


Rabu, 20 April 2022 / 13:37 WIB
Realisasi Anggaran Pendidikan Capai Rp 103,5 Triliun Hingga Maret 2022
ILUSTRASI. Realisasi anggaran pendidikan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja pendidikan yang sudah dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 103,5 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Realisasi tersebut disalurkan melalui belanja pemerintah pusat Rp 26,6 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp 76,9 triliun sepanjang kuartal I-2022

“Anggaran Pendidikan ini, realisasinya didorong oleh TKDD, untuk mendukung Pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA hingga MA,” tutur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (20/4).

Adapun, Sri Mulyani memerinci, realisasi anggaran pendidikan melalui belanja pemerintah pusat tersebut disalurkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) Rp 15 triliun.

Belanja ini digunakan untuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS bagi 1.334 guru, KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah kepada 579,45 ribu mahasiswa, dan PIP (Program Indonesia Pintar) bagi 10,2 juta siswa.

Kemudian, disalurkan ke Kementerian Agama (Kemenag) Rp 8,8 triliun, digunakan untuk gaji pengajar, realisasi PIP Pendidikan Islam (Pendis) kepada 1,7 juta siswa, KIP Kuliah Pendis kepada 28.400 siswa dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 19.710 siswa.

Baca Juga: Per Kuartal I-2022, Pendapatan Negara Capai 27,14% dari Target

Lalu, kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 500 miliar, dan kepada Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya Rp 1,5 triliun. Akan tetapi, Sri Mulyani tidak memerinci kedua pos anggaran tersebut telah diperuntukkan untuk apa saja.

Selain itu, Sri Mulyani bilang, kinerja belanja pemerintah pusat juga didukung dengan adanya realisasi Kartu Prakerja sebesar Rp 804,06 miliar untuk biaya pelatihan dan insentif.

Lebih lanjut, untuk kinerja perlinsos yang disalurkan melalui TKDD yang sebesar Rp 76,9 triliun, disalurkan melalui Dana Transfer Umum (DTU) Rp 49,7 triliun untuk gaji pendidik, serta melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Non-Fisik Rp 27,1 triliun untuk penyaluran BOS kepada 42,9 juta siswa.

DAK Non-Fisik juga diberikan untuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan  (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi 5,1 juta pendidik serta BOP Kesetaraan kepada 512.800 peserta didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×