kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Ratu Atut: Jembatan Selat Sunda jangan gagal


Rabu, 18 Juli 2012 / 18:12 WIB
Ratu Atut: Jembatan Selat Sunda jangan gagal
ILUSTRASI. Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum disuntikkan pada tenaga kesehatan di Klinik Universitas Brawijaya, Jawa Timur, Selasa (2/2/2021). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menegaskan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda harus tetap berjalan. Dia tak ingin mega proyek itu gagal. "Apapun keputusan nanti, dibiayai APBN atau tidak bukan menjadi persoalan tetapi tidak boleh gagal," katanya, Rabu (18/7).

Ratu Atut mencontohkan proyek pembangunan Pelabuhan Bojonegara yang sampai sekarang mangkrak. Dia khawatir proyek Jembatan Selat Sunda bernasib sama dengan proyek tersebut apabila terus ada perbedaan pendapat.

Dia berharap, proyek tersebut harus mulai ground breaking pada 2014 mendatang seperti janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Sekali lagi kami ingin ada kepastian Perpres itu sudah diterbitkan kalau pun direvisi tidak menjadi kendala terhadap perencana percepatan strategis dan infrastruktur Jembatan Selat Sunda," ujarnya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengusulkan Perpres Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda. Dia ingin, proyek pengembangan kawasan terpisah dengan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda. Semula, pemerintah mengatakan, proyek JSS adalah satu kesatuan, yaitu pembangunan kawasan terpadu antara pengembangan kawasan dan pembangunan jembatan.

Lalu soal studi kelayakan. Agus ingin studi kelayakan dibiayai oleh APBN. Namun, pemerintah telah memutuskan tidak akan merevisi Perpres tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×