Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rasio utang Pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) terus turun. Data Departemen Keuangan menunjukkan, rasio utang Pemerintah turun dari 89% pada tahun 2000 menjadi 33% pada 2008 kemarin.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, ratio utang terhadap PDB di 2009 ini bakal menyusut lagi menjadi 32%. "Indonesia lebih baik dibandingkan dengan non investment grade peer group, seperti Filipina dan Turki, bahkan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Italia," kata Sri, Minggu (14/6).
Contoh, rasio utang Jepang terhadap PDB di 2008 mencapai 202,5%. Lalu, rasio utang AS sebesar 68,7%. Sedang rasio utang Inggris terhadap GDP tercatat 50,4%.
Itu sebabnya, ujar Menkeu, dua tahun terakhir Pemerintah getol menerbitkan surat utang. Selain memperkuat cadangan devisa, dana dari surat utang itu mendorong pertumbuhan ekonomi. "Makanya kalau ada pertumbuhan 4% itu tidak datang ujug-ujug (tiba-tiba)," ujar Sri Mulyani.
Namun menurunnya rasio utang itu lebih karena naiknya PDB, bukan bukan karena turunnya utang Pemerintah.
Utang Pemerintah malah terus naik. Hingga Maret 2009, utang Pemerintah sudah mencapai Rp 1.700 triliun. Itu belum termasuk dari penerbitan obligasi negara sepanjang April hingga Mei lalu yang sebesar Rp 4,75 triliun.
Jadi, total utang Pemerintah hingga Mei 2009 sebanyak Rp 1.704,75 triliun. Ini naik Rp 68,01 triliun ketimbang akhir tahun lalu yang Rp 1.636,74 triliun.
Sejak 2004 hingga 2008 lalu utang Pemerintah bertambah Rp 337 triliun. Sebanyak Rp 244 triliun di antaranya berasal dari penerbitan obligasi negara. Sisanya dari pinjaman luar negeri Rp 133 triliun. Jadi, rata-rata utang naik Rp 84,25 triliun per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News