kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rapid test corona buatan Indonesia, RI-GHA hanya Rp 75.000, ini keunggulannya


Jumat, 10 Juli 2020 / 06:57 WIB
Rapid test corona buatan Indonesia, RI-GHA hanya Rp 75.000, ini keunggulannya
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menunjukkan alat tes cepat atau rapid test buatan dalam negeri saat peluncuran di Jakarta, Kamis (9/7/2020). Pemerintah meluncurkan produk tes cepat buatan dalam negeri karya a


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indonesia berhasil membuat alat tes cepat atau rapid test virus corona. Bahkan, rapid test buatan dalam negeri diklaim lebih unggul dibandingkan dengan produk luar negeri.  

Rapid test buatan dalam negeri bernama RI-GHA. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) Hammam Riza mengatakan, alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri unggul secara kualitas dan harga dibandingkan produk impor.

Baca juga: Klaster Secapa AD Bandung positif corona 1.262 hasil penyelidikan sejak 29 Juni 2020 

Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri harganya Rp 75.000. "Harga per tes kit Rp 75.000. Jadi setengah dari HET (Harga Eceran Tetap). Dengan kualitas yang tidak kalah. Malah mungkin lebuh unggul dari kualitas produk impor," kata Hammam saat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (9/7/2020). 

Hammam menambahkan, alat rapid test buatan dalam negeri tersebut telah melalui serangkaian tes akurasi sehingga layak digunakan. Bahkan, meski memiliki tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi, produk tersebut terus diuji agar lebih sempurna.

Selain itu, RI-GHA dikembangkan sesuai strain virus corona yang menyebar di Indonesia. Dengan demikian ia memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi daripada produk impor.

Untuk itu, Hammam meminta seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan menggunakan alat rapid test produksi dalam negeri yang harganya lebih murah dan kualitasnya tak kalah dari produk impor. "Semestinya tak ada lagi mental hazard untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Harga kompetitif, kualitas bagus dan mudah didapat dengan diproduksi di dalam negeri," lanjut Hammam.

Baca juga: Biayai korona, penerbitan surat utang digenjot 

Hal senada disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan, produksi perlengkapan tes cepat harus didukung. "Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri kita dendiri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan kita bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.

(Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Mampu Produksi Alat Rapid Test, per Unit Harganya Rp 75.000", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×