Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 beserta Nota Keuangan. hari ini, Jumat (16/8).
Dalam keterangannya, Jokowi memaparkan susunan asumsi ekonomi makro yang ditetapkan dalam RAPBN 2020.
Baca Juga: Jokowi: Angka kemiskinan terendah di sepanjang sejarah
Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3%. Konsumsi dan investasi akan menjadi motor penggerak utama, sementara inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1% untuk mendukung daya beli masyarakat.
Kedua, di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi,” ujar Jokowi.
Dengan demikian, suku bunga SBN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4%.
Baca Juga: Jokowi: Capaian ekonomi lima tahun terakhir menggembirakan
Ketiga, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar US$ 65 per barel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global.
Keempat, Jokowi mengatakan, optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi akan diteruskan.
Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734.000 barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari.
Baca Juga: Jokowi ingin bongkar regulasi yang ruwet hingga ke akarnya
“Seluruh gambaran perkiraan indikator ekonomi makro di atas menjadi dasar dalam penyusunan RAPBN tahun 2020,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News