kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Jokowi: Capaian ekonomi lima tahun terakhir menggembirakan


Jumat, 16 Agustus 2019 / 14:43 WIB
Jokowi: Capaian ekonomi lima tahun terakhir menggembirakan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla


Reporter: Grace Olivia | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 beserta Nota Keuangan. hari ini, Jumat (16/8).

Dalam keterangan pemerintah tersebut, Jokowi mengatakan pembangunan ekonomi selama lima tahun ini telah menunjukkan capaian yang menggembirakan, kendati berada di tengah gejolak perekonomian global.

Baca Juga: Jokowi ingin bongkar regulasi yang ruwet hingga ke akarnya

Pertumbuhan ekonomi mengalami tren meningkat dari 4,88% di 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018. Terakhir di semester I-2019, pertumbuhan mencapai 5,06%.

Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019. Penduduk miskin terus menurun dari 11,22% pada Maret 2015, menjadi 9,41% pada Maret 2019, terendah dalam sejarah NKRI.

Ketimpangan pendapatan terus menurun, ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015, menjadi 0,382 pada Maret 2019. Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 69,55 di 2015, menjadi 71,39 di 2018, atau masuk dalam status tinggi. “Tidak ada lagi provinsi dengan tingkat IPM yang rendah,” kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, Logistic Performance Index (LPI) naik dari peringkat 53 dunia pada 2014, menjadi peringkat 46 dunia pada 2018. Dalam Global Competitiveness Index, kualitas infrastruktur Indonesia termasuk listrik dan air meningkat, dari peringkat 81 dunia pada 2015, ke peringkat 71 dunia pada 2018.

Baca Juga: "Buka hati hingga bersih sambut saudara sehangat mentari" pantun Zul untuk Jokowi

Menurut Jokowi, berbagai capaian tersebut tidak terlepas dari reformasi fiskal yang telah dilakukan.

“Kita tidak lagi menggunakan pola money follows function, tetapi money follows program. Kita tidak lagi berorientasi pada proses dan output, tetapi pada impact danoutcome. Kita terus mengelola fiskal agar lebih sehat, lebih adil, dan menopang kemandirian,” tutur Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×