kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RAPBN 2016 lebih memihak daerah dan rakyat


Kamis, 13 Agustus 2015 / 23:00 WIB
RAPBN 2016 lebih memihak daerah dan rakyat


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang akan disampaikan Presiden RI Joko Widodo besok menunjukkan optimisme perekonomian tahun depan lebih baik daripada tahun ini. Akan tetapi, lanjut Bambang, yang paling penting dalam RAPBN 2016 mendatang adalah adanya perubahan pola belanja negara.

“Intinya adalah pola belanja yang lebih memihak pada daerah dan rakyat. Mungkin itu tema besar dari RAPBN 2016, yang detilnya akan disampaikan Presiden Jokowi besok siang,” ungkap Bambang dalam konferensi pers usai rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), di Jakarta, Kamis (13/8). 

RAPBN 2016 menjadi tahun pertama APBN yang 100 persen disusun oleh pemerintahan Kabinet Kerja.  Sebelumnya, APBN masih disusun oleh pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II era Susilo Bambang Yudhoyono. 

Pemerintahan Jokowi-JK yang baru dilantik Oktober melakukan perubahan APBN 2015 menjadi APBN Perubahan 2015 yang disahkan pada Februari lalu. Dalam APBN Perubahan 2015 Jokowi melakukan perubahan besar-besaran, salah satunya reformasi subsidi energi. 

Sayangnya, perubahan struktural yang dilakukan tidak serta-merta membalikkan perekonomian Indonesia. Masalahnya tekanan global juga berpengaruh terhadap dinamika ekonomi domestik. Terbukti, pada kuartal I-2015 ekonomi hanya mampu tumbuh 4,71 persen, dan kembali melambat pada kuartal II-2015 di level 4,67 persen. 

Bambang mengakui, secara garis besar masih banyak pekerjaan rumah baik jangka menengah dan panjang yang belum diselesaikan. “Fokus infrastruktur itu pekerjaan rumah lama yang tidak pernah diselesaikan. Sehingga kita (sekarang) upayakan ada percepatan pembangunan infrastruktur,” ucap Bambang. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×