Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
Sebab, beberapa nasabah Indosurya menempatkan dana bulanannya untuk kebutuhan payroll atau gaji karyawan. Maka bisa dibayangkan bagaimana nasib gaji karyawan jika dana tersebut tidak bisa cair sehingga merugikan banyak pihak bukan saja nasabah Indosurya.
“Jika Kementerian Koperasi dan UKM dan pemerintah tidak bisa selesaikan ini, saya sebagai generasi milenial tidak akan mau berinvestasi ke koperasi lagi. Karena Indosurya sebagai salah satu koperasi yang cabangnya ada di mana-mana saja tidak bisa diselesaikan masalahnya,” jelasnya.
Sementara itu, berharap proposal perdamaian yang masuk akal, seperti dibayar dulu minimal 50% dari total uang nasabah dan sisanya dicicil 1-3 tahun. Selain itu, pemilik koperasi diminta memberikan penjelasan kenapa peristiwa gagal bayar bisa terjadi agar para nasabah memaklumi.
Baca Juga: Ini temuan Kemenkop UKM soal gagal bayar di KSP Indosurya dan Hanson Mitra Mandiri
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, data Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun 2018 total aset KSP Indosurya Cipta berjumlah Rp 10,69 triliun.
Jumlah aset tersebut melonjak drastis hingga 1.522,23%, dibandingkan total nilai aset tahun 2017 yang hanya berjumlah Rp 7,02 miliar. Dari total aset KSP Indosurya Cipta sejumlah Rp 10,69 triliun di tahun 2018, modal sendiri koperasi saat itu hanya berjumlah Rp 79,35 miliar.
Modal sendiri koperasi merupakan modal yang bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Sementara volume usaha KSP Indosurya Cipta per tahun 2018 seperti tercatat oleh Kemenkop dan UKM hanya berjumlah Rp 1,75 triliun. Jumlah tersebut hanya sebesar 16,37% dari total aset koperasi saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News