Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan delapan bendungan bisa segera selesai secara bertahap di tahun ini. Namun, masih ditemukan beberapa kendala diantaranya pembebasan lahan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, dari delapan bendungan tersebut masih ada dua bendungan yang mengalami kendala sosial yakni pembebasan lahan pada Bendungan Passaloreng di Sulawesi Selatan dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
“Kalau konstruksinya bisa selesai tahun ini, tetapi tidak hanya konstruksinya namun juga harus bisa dilakukan penggenangan (impounding),” terangnya dalam siaran pers, Rabu (7/11).
Walaupun demikian, Kementerian PUPR terus mengupayakan percepatan penyelesaian lahan tersebut agar kedua bendungan tersebut dapat segera diresmikan.
Delapan bendungan tersebut meliputi Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mila di Nusa Tenggara Barat (NTB), Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Batam, Sindang Heula di Banten, Passaloreng di Sulawesi Selatan, serta Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, masih banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang belum mempunyai bendungan, sehingga masih terdapat potensi dan risiko banjir ketika terjadi curah hujan tinggi.
“Tanpa ada penampungan air, kita tidak bisa mengatur debit air. Sebagai contoh di Kota Manado pernah terjadi banjir besar, salah satunya karena belum ada bendungan. Karenanya kita sedang bangun Bendungan Kuwil Kawangkoan,” kata Basuki.
Pembangunan 65 bendungan salah satunya bertujuan untuk pengendalian banjir. Dari 49 bendungan baru, dua bendungan khusus dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan sekitarnya yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News