kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

PUPR tingkatkan kerja sama pengelolaan air dengan Pemerintah China


Jumat, 19 Oktober 2018 / 11:07 WIB
PUPR tingkatkan kerja sama pengelolaan air dengan Pemerintah China
ILUSTRASI. Warga mengambil air dari sumber mata air


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan kerjasama dalam hal pembangunan infrastruktur dengan pemerintah China. Terbaru, kerja sama ini berlanjut mengenai pengelolaan sumber daya air (SDA) dan penanganan bencana.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China Mr. YE Jianchun di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (17/10).

"Saya berharap melalui kerjasama yang semakin erat, kedua negara bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman dan menggali peluang dan kerja sama di masa depan," kata Basuki dalam siaran pers, Jumat (19/10).

Sebagai informasi, hasil kerjasama dalam pembangunan infrastruktur yang sudah selesai dibangun dan dirasakan manfaatnya di antaranya adalah Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) di Jawa Timur dan Bendungan Jatigede di Jawa Barat.

Kerjasama bilateral juga dilakukan pada sejumlah infrastruktur lainnya yang masih dalam tahap konstruksi diantaranya pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (seksi Saradan-Kertosono) fase I, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Cileunyi-Dawuan-Sumedang fase II.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, pemerintah menawarkan kerjasama dalam pembangunan empat bendungan yakni Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Jenelata di Sulawesi Selatan, Lambakan di Kalimantan Timur dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

Usai diterima Menteri Basuki, rombongan delegasi dari Pemerintah China melakukan peninjauan lapangan ke Tanggul Laut Muara Baru (Pluit) dan Waduk Pluit yang berlokasi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kementerian PUPR tengah membangun tanggul laut sepanjang 4,5 kilometer yang berada di dua titik yakni, Muara Baru sepanjang 2,3 km dan Kali Baru sepanjang 2,2 km. 

"Jakarta ini masalahnya banjir yang tidak hanya akibat air dari hulu, melainkan juga air dari hilirnya. Saat ini, progres tanggul laut telah mencapai 80% dan menjadi titik percontohan  karena dilengkapi taman dan jalan inspeksi sehinga menambah ruang terbuka hijau di Jakarta," jelas Hari

Proyek Tanggul Laut yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) sebagai bagian dari rencana induk penanganan banjir dan penurunan muka air tanah di Jakarta. Kehadiran tanggul ini akan mengurangi potensi abrasi di pesisir jakarta, mencegah banjir rob yang terjadi hampir setiap bulannya ketika air laut pasang di titik Jakarta Utara, dan upaya penataan kawasan pesisir utara Jakarta.

Selain tanggul laut, rombongan juga mengunjungi Bendungan Jatigede dan Daerah Irigasi Rentang di Kabupaten Sumedang pada Kamis, (18/10) dan Bendungan Kering (Dry Dam) Sukamahi dan Ciawi (Cipayung) di Kabupaten Bogor, pada Jumat, (19/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×