Reporter: Umi Kulsum | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini belum membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penyesuaian harga terhadap kontrak proyek-proyek tahun jamak atau multiyears. Penetapan eskalasi akan berdasarkan atas kebijakan dari pemerintah.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan, sejauh ini merujuk data yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, komponen impor yang dipakai masih terbilang kecil hanya sekitar 13%. Sedangkan sisanya masih dominan berasal dari dalam negeri.
Komponen impor itupun hanya digunakan untuk pekerjaan jalan seperti aspal. Dengan demikian, pengaruh terhadap proyek multiyears tidak berdampak signifikan meski kurs dollar AS makin menguat terhadap rupiah.
"Sejauh ini belum ada perubahan harga. Karena dianggap tidak berdampak signifikan melihat komponen yang menentukan, sementara komponennya lebih banyak dari dalam negeri," terang Syarif saat ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (25/10).
Ke depan, Syarif bilang, penetapan eskalasi akan mengikuti kebijakan dari pemerintah. Selama belum ada perintah, tentu harga kontrak masih akan disesuaikan seperti biasanya. Sementara di tahun depan, pembangunan proyek multiyears masih akan ada, hanya saja disesuaikan dengan kebutuhan.
"Proyek-proyek multiyears masih akan tetap ada di tahun depan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti misalnya bendungan tetap ada, tidak mungkin dikerjakan satu tahun jadi harus multiyears," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News