Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerakan salam empat jari ramai sedang ramai diperbincangkan di sosial media. Kampanye itu diartikan sebagai bersatunya pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Asal tahu saja, salam empat Jari adalah gerakan yang ramai di media sosial yang terciri dari lambang tangan dengan empat jari teracung.
Gerakan itu mengajak masyarakat memilih antara paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau kandidat nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
Menanggapi itu, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Ganjar Mahfud, Yenny Wahid mengaku adanya chemistry antara pendukung 01 dan 03 dalam perjuangan demokrasi pemilu 2024.
"Tapi secara alami pendukung 3 paslon ini punya titik-titik persamaan, sama-sama berjuang bagi demokrasi, sama-sama gelisah," ujar Yenny saat ditemui di GBK, Jakarta Pusat, Senin (29/1).
Ia menegaskan jika kubu Ganjar-Mahfud dan Kubu Anies-Muhaimin sama-sama mencium aroma kecurangan dan intimidasi dalam pemilu kali ini.
"Kita khawatir kalau ada upaya-upaya intimidasi dan yang jelas bahwa para pendukung 01 dan 03 sama-sama menginginkan agar pemilu ini betul-betul bisa dilaksanakan jujur, adil, terbuka, tidak ada kecurangan, tidak ada intimidasi," ujar dia.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Kampanye Akbar Terakhir di Jateng, Yenny Wahid: Jakarta Sudah Penuh
Apalagi, Yenny bilang, ada hembusan soal pemilu berpotensi hanya satu putaran. Misalnya satu putaran pun semua harus berjalan sesuai mekanisme yang sah.
Menurutnya, slogan satu putaran untuk menghemat biaya belum tentu benar adanya. Seharusnya kita membiarkan semua prosesnya berjalan dengan adil dan jujur.
"Jangan berpikir bahwa kalau satu putaran kemudian kita akan menghemat anggaran, bukan seperti itu cara berpikirnya. Cara berpikirnya adalah bahwa pilpres kali ini harus mengeluarkan produk yang punya legitimasi di masyarakat," ujar dia
Yenny mempunyai firasat bahwa pilpres akan berlangsung dua putaran. Sehingga pemimpin yang dihasilkan dari proses pemilu nantinya itu adalah pemimpin yang sah.
"Kalau komunikasi politik tentu terus kita rajut karena kita sama-sama tahu bahwa kemungkinan besar ada putaran kedua, walaupun kita tetap berjuang satu putaran yang bisa dimenangkan oleh Ganjar-Mahfud, tapi seperti akan ada dua putaran," imbuhnya .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News