kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusat guyurkan pinjaman Rp 16,5 triliun ke daerah


Selasa, 28 Juli 2020 / 06:10 WIB
Pusat guyurkan pinjaman Rp 16,5 triliun ke daerah


Reporter: Lidya Yuniartha, Yusuf Imam Santoso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah pusat ingin agar pemerintah daerah berperan dalam mendorong  pemulihan ekonomi di tengah pandemi virus korona Covid-19. Karena itu, pemerintah memberi pinjaman kepada daerah untuk mendanai kegiatan pemulihan ekonomi. 

Pinjaman pemerintah pusat kepada pemerintah daerah ini diberikan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan total Rp 16,5 triliun. Sebesar Rp 12,5 triliun pinjaman diberikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sedangkan Rp 4 triliun lainnya ke Pemprov Jawa Barat.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pinjaman PEN dapat jadi sumber alternatif pendanaan bagi daerah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (27/7) menjelaskan, dua provinsi ini akan menjadi pionir untuk bisa mendapatkan fasilitas pinjaman pemulihan ekonomi nasional. Dana ini akan dipergunakan untuk membantu sektor terdampak krisis seperti perdagangan, jasa, konstruksi, listrik, pariwisata dan berbagai sektor lainnya.

Baca Juga: Sri Mulyani minta pemda ikut pulihkan ekonomi

Perincian  pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun yang diajukan DKI Jakarta terbagi menjadi  dua yakni Rp 4,5 triliun untuk 2020 dan Rp 8 triliun untuk anggaran 2021.
Sementara usulan pinjaman untuk Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 1,9 triliun dipakai 2020 dan sebesar Rp 2,09 triliun dipergunakan pada 2021. 

Baca Juga: ini kriteria daerah yang bisa mengajukan pinjaman dari pemerintah pusat

Menkeu menyebut pinjaman kepada Pemda ini, berbunga murah dan tenor hingga 10 tahun. Selain itu penggunaan dana pinjaman bisa dituangkan di APBD/Perubahan APBD dan peraturan kepala daerah mengenai perubahan rincian APBD mendahului Perubahan APBD. 

Dana pinjaman untuk Pemda ini berasal dari dana kelolaan di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang disalurkan melalui PT SMI  sebagai special mission vehicle (SMV).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Keuangan. Menurut Gubernur Anies, pinjaman melalui SMI ini akan dipakai untuk berbagai sektor. Seperti untuk infrastruktur, pengendalian banjir, PDAM, dan lainnya. "Jakarta memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Bila kita bisa mempercepat pemulihan di Jakarta akan berdampak nasional," kata Anies.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut selain pinjaman ini Jawa Barat mendapat viability gap fund untuk proyek KPBU Legok Nangka maupun penempatan dana di bank pembangunan daerah. "Ketiga instrumen ini Insya Allah bisa kami gerakkan secepatnya dalam sisa 6 bulan ini, supaya kita bisa mengejar target pertumbuhan positif 2,3%, dari perkiraan minus 2%," tuturnya.

Adapun, pinjaman sebesar Rp 4 triliun tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur sosial, kesehatan, logistik seperti jalan, jembatan provinsi dan kabupaten atau kota, perumahan MBR. Selain itu untuk penataan kawasan seperti alun-alun, destinasi wisata. creative center.

Selain dua provinsi ini, daerah lain yang bisa mendapatkan pinjaman adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hanya saja, dua provinsi itu harus mengajukan permohonan resmi ke pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×