kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PUPR lanjutkan uji coba aspal plastik


Rabu, 25 Oktober 2017 / 15:13 WIB
PUPR lanjutkan uji coba aspal plastik


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan uji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses Bandara Lama Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sepanjang 100 meter.

Uji coba ini juga telah dilakukan Kementerian PUPR untuk penghamparan aspal plastik di Bali dan Bekasi. Dan selanjutnya akan dilakukan di rest area jalan tol Tangerang-Merak dan Depok.

"Kami bersama Kemenko Kemaritiman terus mendorong dan mengawal pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal. Termasuk melibatkan Kementerian Perindustrian dan SMK untuk pengembangan mesin pencacahnya," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada keterangan tertulisnya, Rabu (25/10).

Dengan hadirnya teknologi aspal plastik, diharapkan dapat mereduksi sampah plastik sekaligus dapat menarik manfaat ekonomi untuk dijadikan bahan campuran aspal.

Sebelum dilakukan uji coba penghamparan aspal, dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terletak di Maros. Pencampurannya tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP manapun.
 
“Bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apapun,” ujar Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan, Deded P. Syamsudin.

Ditambahkannya pelaksanaan uji coba di Maros, bertujuan meningkatkan kepedulian Pemerintah Daerah untuk mengelola sampah dengan lebih baik melalui pemanfatan ulang.

Dia menyatakan, komposisi limbah plastik kresek sebagai bahan campuran aspal dilakukan dengan komposisi 6%. Menurutnya campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi kadar 6% sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.

"Plastik ini meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau (kadar plastik) terlalu banyak, malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya, suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat Celcius. Sementara itu, untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat Celcius," jelasnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium tahun 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 % dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan.
Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya yaitu 150-180 derajat celcius, yang artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius atau suhu dimana plastik mengeluarkan racun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×