kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyeksi Ekonomi IMF: Pertumbuhan Ekonomi RI lebih lambat dari Vietnam dan Filipina


Rabu, 07 April 2021 / 10:29 WIB
Proyeksi Ekonomi IMF: Pertumbuhan Ekonomi RI lebih lambat dari Vietnam dan Filipina
ILUSTRASI. International Monetary Fund (IMF) logo is seen outside the headquarters building in Washington, U.S., as IMF Managing Director Christine Lagarde meets with Argentine Treasury Minister Nicolas Dujovne September 4, 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengeluarkan update proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 dan 2022.

Proyeksi IMF ada di laporan bertajuk World Economic Outlook, Managing Divergent Recoveries edisi April 2021 yang dirilis IMF Selasa (6/4) atau Rabu (7/4) hari ini waktu Indonesia.

Laporan proyeksi ekonomi IMF ini menyebutkan update proyeksi produk domestik bruto (PDB) riil atau pertumbuhan ekonomi global dari IMF tahun 2021 ini sebesar 4,9%. 

Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun depan malah lebih rendah yakni sebesar 3,4%.

Pada laporan itu IMF juga menyampaikan proyeksi ekonomi Indonesia tahun ini.

IMF memperkirakan akan terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 4,3% atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global. 

Sedangkan proyeksi IMF untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan, IMF memperkirakan ada di kisaran 5,8% atau lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pertumbuhan ekonomi global.

IMF juga melihat ekonomi Indonesia tahun ini juga tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN-5 yakni Indonesia Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Lembaga moneter global ini membuat prediksi kawasan ASEAN-5 bisa tumbuh sekitar 4,9%. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan ini terjadi di Filipina yang diprediksi bisa tumbuh hingga 6,9% pada 2021. 

Peringkat kedua di kawasan ASEAN-5 adalah Vietnam dan Malaysia yang sama-sama diprediksi bisa tumbuh hingga 6,5%.

Sementara pertumbuhan ekonomi terendah di kawasan ini terjadi di Thailand yang hanya tumbuh di kisaran 2,6%. 

Untuk proyeksi tahun depan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan ASEAN-5 terjadi di negara Vietnam dengan proyeksi pertumbuhan hingga 7,2%. 

Peringkat kedua masih diprediksi terjadi di Filipina dengan pertumbuhan sekitar 6,5%, dan berikutnya Malaysia diprediksi tumbuh 6,0% pada tahun 2022. 

Adapun Thailand diprediksi masih rendah yakni di kisaran 5,6% atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×