kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek kereta bandara menunggu Perpres No.13 2010 selesai direvisi


Jumat, 15 Juli 2011 / 19:12 WIB
ILUSTRASI. Perbedaan TOEFL dan IELTS, sertifikat bahasa Inggris yang jadi persyaratan LPDP 2020. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.


Reporter: Herlina Kartika Dewi | Editor: Umar Idris

JAKARTA. Pemerintah tengah memfinalisasi revisi Perpres No 13 tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan presiden No.67 tahun 2005 tentang kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, salah satu klausul penting yang diusulkan dalam revisi ini adalah tender proyek infrastruktur nantinya boleh dilakukan selama proses pembebasan tanah. Namun, proses pemasukan penawaran baru bisa dilakukan setelah pembebasan tanah selesai. Sebelumnya, tender baru bisa dimulai kalau seluruh proses pembebasan lahan rampung.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan dua proyek yang sedang menanti finalisasi revisi perpres ini adalah proyek kereta api bandara dan proyek kereta api circle line (jalur putar bandara).

Bambang mengatakan proyek kereta bandara ini nantinya ada dua akses. Pertama, akses melalui Pluit yang akan dibangun dengan skema Public Privat Partnership (PPP). Proyek ini sedang dalam pengkajian ulang oleh PT Sarana Multi Infrastruktur. "Yang kedua adalah melalui Tangerang karena jalur Tangerang itu adalah jalur komuter, nanti akan dibuat double track," ujarnya

Kementerian Perhubungan menargetkan proyek kereta api bandara ini akan selesai dalam dua tahun. Akhir tahun 2013 nanti diharapkan sudah selesai. Nantinya, pengelolaan proyek kereta bandara ini akan dipercayakan kepada PT KAI. Alasannya, "PT KAI adalah satu-satunya badan usaha kereta api yang punya kompetensi. Nanti, mitranya diserahkan kepada KAI. Untuk circle line sebisa mungkin melibatkan pemda," ungkap Bambang.

Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan nilai investasi untuk proyek kereta bandara yang melalui Tangerang sekitar Rp 2,25 triliun. Hanya saja, hingga saat ini belum ada investor yang berminat untuk ikut serta. "Kontraktor yang berminat belum ada, karena Perpresnya saja belum selesai," ujarnya.

Kereta bandara jalur selatan yang melalui Tangerang ini nantinya akan melintasi stasiun Gambir, melalui Dukuh Atas, Tanah Abang dan ke Tangerang. Dalam pembangunannya, Jonan bilang kemungkinan PT KAI akan menggandeng Jasa Marga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×