kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek infrastruktur senilai US$ 9 miliar mandek


Minggu, 17 Februari 2013 / 15:32 WIB
ILUSTRASI. Kemenkeu buka kembali pendaftaran magang untuk mahasiswa, simak persyaratannya ini.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Sepuluh proyek infrastruktur senilai US$ 9,01 miliar yang pendanaan pembangunan proyeknya rencananya akan dilakukan dengan skema kerjasama pemerintah swasta mandek. Proyek tersebut terdiri dari dua proyek bandara, Bandara Internasional Kulonprogo senilai US$ 500 juta dan Bali Baru senilai US$ 510 juta.

Deddy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan bahwa mandeknya ke dua proyek bandara tersebut disebabkan oleh mundurnya investor asal India dari proyek tersebut. "Sekarang itu masih dalam proses tapi belum ada kemajuan apa- apa atas proyek ini," kata Deddy di Jakarta Jumat (15/2).

Proyek lain, adalah proyek pelabuhan Pelaihari, Kalimantan Selatan senilai US$ 30 juta, kereta api Rantau Prapat- Duri- Dumai- Tl. Kuantan- Muaro senilai US$ 3,78 miliar, kereta api Gede Bage senilai US$ 133 juta.

Sama dengan kasus Bandara Internasional Kulonprogo dan Bali, kemandekan ke tiga proyek tersebut, juga diakibatkan oleh belum jelasnya investor yang menyatakan minatnya untuk masuk ke proyek tersebut. Sehingga kata Deddy, persiapan atas proyek- proyek tersebut sampai saat ini belum dilanjutkan ke tahap pra studi kelayakan.

Deddy menambahkan, bahwa selain proyek- proyek tersebut, kemandekan pembangunan proyek kerjasama swasta juga diakibatkan oleh keterlambatan pengaturan proyek. Kasus ini utamanya terjadi pada proyek air minum."Contohnya Karian Water Supply, karena ada keterlambatan pengaturan DAM, itu kita tunda dua tahun lagi," kata Deddy.

Masalah lain tambahnya, juga disebabkan oleh terjadinya peralihan status pendanaan proyek dari kerjasama pemerintah swasta ke business to business.

Bastary Pandji Indra, Direktur Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas beberapa waktu lalu menjelaskan, terjadinya perubahan status tersebut salah satunya diakibatkan oleh ketidaksiapan instansi pengusul proyek untuk melaksanakan proyek. Ketidaksiapan tersebut antara lain bisa dilihat dari upaya instansi tersebut melibatkan PDAM dalam proyek- proyek air minum. Bastary sendiri mengaku tidak bisa mencegah peralihan status pendanaan proyek tersebut karena proyek- proyek tersebut bukan milik Bappenas.


Daftar Proyek Mandek


Kulon Progo International Airport dengan nilai investasi US$ 500 juta.
Pembangunan Bandara Baru Bali dengan nilai investasi US$ 510 juta.
Pembangunan Rel Kereta Api Rantau Prapat- Duri- Damai- Tl. Kuantan- Muaro Railway senilai US$ 3,78 miliar
Pembangunan Rel Kereta Api Gede Bage senilai USM 133 juta
Pembangunan PLTA Batang Toru 510 MW senilai US$ 1,2 miliar
Pembangunan PLTA Merangin 350 MW US$ 562 juta
Pembangunan Karian Water Supply, Banten senilai US$ 690 juta
Pembangunan Palangkaraya Water Supply senilai US$ 900 juta
Pembangunan Lombok Water Supply senilai US$ 700 juta
Pembangunan Ungaran Water Supply senilai US$ 10,22 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×