Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan dalam negeri, setidaknya hingga awal Juni 2023.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, dari awal tahun 2023 hingga 9 Juni 2023, arus modal asing masuk sekitar US$ 1,4 miliar atau setara Rp 75 triliun.
Ini cukup menggembirakan, mengingat pada periode sama tahun 2022, justru arus modal asing hengkang Rp 100 triliun dari pasar keuangan dalam negeri.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, tren masuknya arus modal asing ke depan akan sangat bergantung dengan kondisi yang terjadi di global.
Baca Juga: Arus Modal Asing yang Masuk Jadi Penguat Otot Rupiah
Salah satu yang paling memengaruhi adalah arah suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
"Tergantung kondisi eksternal, apakah The Fed akan segera menghentikan kenaikan suku bunga acuan," terang David kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6).
Ini juga berarti akan sangat bergantung dengan kondisi inflasi AS, apakah bisa melandai ke kisaran sasaran Paman Sam sehingga ada ruang untuk mengerem laju kenaikan suku bunga.
Baca Juga: BI: Di Tengah Ketidakpastian Global, Modal Asing Masuk Rp 75 Triliun ke RI
Dengan kondisi ini, David pun melihat pergerakan nilai tukar rupiah akan stabil di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.100 per dolar AS dalam jangka pendek.
Kemudian, berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp 14.900 hingga Rp 15.500 per dolar AS pada akhir tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News