Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masih deras masuk ke pasar keuangan Indonesia, salah satunya pasar obligasi. Diperkirakan, aliran dana asing masih akan deras masuk hingga akhir tahun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga 16 Mei 2023 dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 82,36 triliun. Pada pasar obligasi, dana yang masuk sebesar Rp 59,07 triliun.
Dengan derasnya aliran dana asing yang masuk di pasar obligasi, kepemilikan asing dalam surat berharga negara (SBN) meningkat dari 14,36% di Desember 2022 menjadi 15,2% pada 16 Mei 2023.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, salah satu pendorongnya dari terjaganya kondisi likuiditas serta surplus neraca perdagangan. Sebab, tren harga komoditas akan menjadi katalis positif bagi prospek SBN ritel pada tahun ini.
Baca Juga: Pekan IV Mei 2023, Arus Modal Asing Masuk Rp 970 Miliar
Sambungnya, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah instrumen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga global. "Pemerintah memiliki beberapa instrumen ritel seperti sukuk tabungan dan savings bond ritel yang memiliki karakteristik yang cocok dengan kondisi tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/5).
Reza mengestimasikan, ke depannya pasar saham dan SBN berpotensi semakin dilirik investor asing. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren kenaikan di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi global.
Fundamental ekonomi Indonesia yang positif juga dilihatnya menjadi salah satu pendorong dana asing masuk ke Indonesia. Selain itu, risiko dari ekonomi Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain.
"Sehingga investor asing semakin melirik SBN dan pasar saham sehingga masih bisa memungkinkan kenaikan dari 15,2% menjadi 17% di waktu mendatang," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News