kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Fundamental Ekonomi Positif, Aliran Masuk Dana Asing Diprediksi Berlanjut


Minggu, 28 Mei 2023 / 18:13 WIB
Fundamental Ekonomi Positif, Aliran Masuk Dana Asing Diprediksi Berlanjut
ILUSTRASI. Dana asing masih deras masuk ke pasar keuangan dalam negeri, salah satunya pasar obligasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masih deras masuk ke pasar keuangan Indonesia, salah satunya pasar obligasi. Diperkirakan, aliran dana asing masih akan deras masuk hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga 16 Mei 2023 dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 82,36 triliun. Pada pasar obligasi, dana yang masuk sebesar Rp 59,07 triliun.

Dengan derasnya aliran dana asing yang masuk di pasar obligasi, kepemilikan asing dalam surat berharga negara (SBN) meningkat dari 14,36% di Desember 2022 menjadi 15,2% pada 16 Mei 2023.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, salah satu pendorongnya dari terjaganya kondisi likuiditas serta surplus neraca perdagangan. Sebab, tren harga komoditas akan menjadi katalis positif bagi prospek SBN ritel pada tahun ini.

Baca Juga: Pekan IV Mei 2023, Arus Modal Asing Masuk Rp 970 Miliar

Sambungnya, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah instrumen untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga global. "Pemerintah memiliki beberapa instrumen ritel seperti sukuk tabungan dan savings bond ritel yang memiliki karakteristik yang cocok dengan kondisi tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/5).

Reza mengestimasikan, ke depannya pasar saham dan SBN berpotensi semakin dilirik investor asing. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren kenaikan di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi global.

Fundamental ekonomi Indonesia yang positif juga dilihatnya menjadi salah satu pendorong dana asing masuk ke Indonesia. Selain itu, risiko dari ekonomi Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain.

"Sehingga investor asing semakin melirik SBN dan pasar saham sehingga masih bisa memungkinkan kenaikan dari 15,2% menjadi 17% di waktu mendatang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×