Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai produk Indonesia siap membanjiri pasar Tiongkok. Pasalnya, pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok sepakat melakukan kerja sama bisnis yang dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan Letter of Intent (LoI) senilai US$ 1,43 miliar.
Penandatanganan kerja sama digelar secara virtual pada Selasa (30/11).
Adapun produk Indonesia tersebut yaitu nanas kaleng, manggis, produk buah lainnya, sarang burung walet, kopi, produk pertanian, makanan dan minuman, elektronik, pasir kuarsa, dan kayu ringan (balsa wood).
Penandatanganan MoU dan LoI ini merupakan tindak lanjut dari Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021 yang digelar pada 21 Oktober - 4 November 2021 secara interaktif dan secara showcase akan berakhir pada 20 Desember 2021.
Turut menyaksikan penandatanganan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi, dan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Bambang.
Baca Juga: Sampai September 2021, laba bersih Armada Berjaya Trans (JAYA) melesat 31,45%
Jerry menyampaikan, penandatanganan kerja sama menjadi batu loncatan untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan mengembangkan hubungan kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok.
“Melalui kesepakatan dagang ini diharapkan kedua pihak dapat saling bersinergi untuk mendorong peningkatan nilai perdagangan kedua negara,” ujar Jerry dalam laporan resminya, Rabu (1/12).
Jerry juga turut mengapresiasi KBRI Beijing yang telah melakukan sosialisasi, promosi, dan penjajakan bisnis sebagai tindak lanjut gelaran TEI-DE 2021. Sebelumnya, pameran ini telah menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen dagang antara pelaku usaha Indonesia dengan mitranya.
Di antaranya penandatanganan MoU dengan pelaku usaha Tiongkok untuk produk bambusae concretio silicea (bahan baku herbal tradisional China) senilai US$ 100 juta saat pembukaan TEI-DE pada 21 Oktober lalu. Selain itu, penandatanganan MoU untuk beragam produk senilai US$ 150 juta di KBRI Beijing pada 11 November 2021.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 harus digenjot meski kasus penularan menurun
Sementara dalam laporannya Didi mengungkapkan, hingga saat ini gelaran TEI-DE 2021 telah mencatatkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar. Pada gelaran ini, transaksi dengan mitra dagang Tiongkok telah mencapai US$ 1,78 miliar atau 29,6 persen dari total transaksi.
“Keberhasilan transaksi TEI yang telah melampaui target merupakan berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk Perwakilan Perdagangan RI yang berhasil menjaring buyer. Diharapkan perolehan transaksi akan semakin besar di masa yang akan datang,” kata Didi.
Pada periode Januari - September 2021 total perdagangan Indonesia Tiongkok mencapai US$ 75,88 miliar, naik 50,92% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar US$ 36,29 miliar sedangkan impor Indonesia dari Tiongkok sebesar US$ 39,49 miliar.
Produk/komoditas ekspor utama Indonesia ke Tiongkok diantaranya nikel, batubara, lignite, minyak nabati, dan baja. Sementara impor Indonesia dari Tiongkok diantaranya suku cadang alat transmisi, vaksin, produk dan suku cadang elektronik, bawang putih, serta produk besi baja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News