Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
SURABAYA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pentingnya integrasi disektor perusahaan pelabuhan dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan adanya integrasi tersebut, nantinya akan terbentuk satu sistem logistik nasional yang akan dioperasikan dari satu tempat.
Meski tidak merinci, Jokowi bilang pihaknya sudah ada bayangan dan perhitungan bila integrasi perusahaan pelabuhan tersebut dijalankan. "Biaya transportasi, biaya logistik kita akan jatuh mungkin bisa separuh atau sepertiganya," kata Jokowi dalam sambutannya diacara revitalisasi alur pelayaran barat Surabaya dan terminal teluk Lamong, Jumat (22/5).
Menurut Jokowi, saat ini biaya transportasi dan biaya logistik di dalam negeri masih sangat mahal dibandingkan negara-negara tetangga. Padahal, persaingan antar negara semakin ketat saja. Bila tidak segera diturunkan, maka sulit bagi produk domestik untuk bersaing. Beberapa aspek yang menentukan biaya logistik antara lain soal bongkar muat dipelabuhan.
Catatan saja, perusahaaan pelabuhan yang direncanakan akan diintegrasikan tersebut adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV. Saat ini, menurut Jokowi integrasi antara empat perusahaan plat merah tersebut masih sebatas holding virtual.
Hingga saat ini, pihaknya masih meracik sistem integrasi yang tepat untuk menyatukan perusahaan pelabuhan tersebut. "Masih diproses terus unting ruginya. Kalau perlu holding apakah hanya perlu holding atau konsolidasi antar Pelindo. Tapi yang jelas sistemnya harus satu," kata Jokowi.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, konsep dari holding perusahaan pelabuhan adalah dengan membentuk perusahaan baru dengan anak usahanya keempat Pelindo yang saat ini beroperasi. "Bisa aja bikin (perusahaan) baru," kata Jonan.
Djarwo Surjanto, Direktur Utama Pelindo III mengatakan pihaknya siap untuk menjalanlan perintah tersebut. Djarwo bilang, dengan penggabungan tersebut nantinya dari sisi keuangan akan semakin kuat sehingga kemampuan ekapansi menjadi semakin besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News