kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,33   -6,02   -0.65%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden sering marah ke menteri, ini lo yang kena semprot


Rabu, 04 Maret 2020 / 14:04 WIB
Presiden sering marah ke menteri, ini lo yang kena semprot
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Presiden menyatakan telah memerintahkan para menteri untuk?mengingatkan para pejabat publik dan pihak rumah sakit agar tidak membuka


Reporter: Abdul Basith, Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering marah  ke para menteri di Kabinet Indonesia. Ini lantaran para menteri membikin kebijakan rumit yang menyulitkan pebisnis.

Salah satunya kebijakan impor. Kebijakan impor menurut Presiden  Jokowo rumit sehingga harus diurai. Di tengah tekanan akibat virus corona, kebijakan harusnya lebih sederhana agar memudahkan pelaku usaha. Menteri mestinya harus cepat dan tanggap atas kesulitan  yang dialami pebisnis dan warga.

"Saya sering marah ke menteri, direktur jenderal (dirjen) gara-gara hal seperti ini. Tidak hanya di Kementerian Perdagangan,  karena urusan ini bukan hanya di Kementerian Perdagangan," ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3).

Impor bahan baku selama ini, kata Jokowi berliku dan harus lewat proses yang panjang.  Impor harus mendapatkan surat rekomendasi dari  banyak pihak. "Urus dokumen saja sangat sulit sekali, misalnya anggur dan komoditas lain,  perlu rekomendasi dari sini, sini. Ini harus hilang dalam situasi seperti ini," ujar Jokowi.

Saat ini, kata Jokowi, situasi tidak normal sehingga kebijakan harus lebih antisipatif, cepat dan sederhana. Relaksasai haus dilakukan agar suplai barang dalam negeri tak terganggu.  Impor bahan baku salah satunya.

Di tengah penghentian produksi barang di China sebagai akibat sebaran virus corona akan membuat harga barang dalam negeri naik.  Terganggunya produksi bahan baku di China akan membuat suplai barang impor menipis. Alhasil harga bisa naik sehingga memacu inflasi.  

"Ini dari Tiongkok sangat gede. Contoh komponen elektronik dari Wuhan, dari Tiongkok mencapai US$ 10 miliar," ujar dia.  Pemerintah selama lima tahun sudah berhasil menjaga inflasi rendah. “Jangan sampai terganggu gara-gara prosedur rumit,” ujar Jokowi masygul.

Tak hanya menyentil prosedur berbelit impor, Jokowi juga minta agar prosedur ekspor juga dipermudah. Hanya, kata Jokowi, jika bahan baku tak ada maka pebisnis juga tak bisa melakukan  ekspor. “Impor bahan baku harus dipermudah,” ujar Jokowi.

Sebelumnya  menyatakan pemerintah akan melonggarkan aturan impor bahan baku bagi 500 perusahaan dalam waktu dekat. Importir yang memiliki reputasi tinggi akan mendapatkan kemudahan perizinan serta mendapat potongan bea impor sebagai stimulus di tengah tekanan akibat sebaran virus corona.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×