Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Presiden Joko Widodo menyebut tahun 2022 sebagai periode kebangkitan ekonomi. Pada tahun 2021 ini, Indonesia menargetkan ekonomi tumbuh.
Meski sempat terjadi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) pada bulan Juli lalu, diharapkan pada akhir tahun ekonomi tumbuh 4,5% hingga 5,5%.
"Kalau pengendaliannya masih seperti ini. Di 2022 inilah kebangkitan ekonomi akan kelihatan. Asalkan kondisi situasi seperti yang kita hadapi sekarang ini," ujar Jokowi saat menghadiri Apel Kepala Kesatuan Wilayah, Jumat (3/12).
Sebagai informasi, pada kuartal keempat tahun 2020, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,19%. Pada kuartal ketiga tahun 2021 kembali mengalami pertumbuhan 3,15%.
Baca Juga: Jokowi minta kapolri ganti kapolda yang di wilayahnya kasus Covid-19 naik tinggi
Jokowi bilang pandemi Covid-19 mengalami perubahan dan mutasi. Oleh karena itu, perlu penanganan yang dinamis menyesuaikan dengan perkembangan pandemi.
Meski begitu, upaya peningkatan testing dan tracing terus digencarkan oleh pemerintah. Sehingga nantinya penyeberan kasus Covid-19 dapat dicegah. "Saya minta testing dan tracing ini segera diperkuat sehingga ketemu segera isolasi, ketemu segera dikarantina," ungkapnya.
Jokowi menyebut terdapat 17 Kabupaten/Kota di 8 provinsi yang menjadi sorotan. Lantaran daerah tersebut mengalami kenaikan kasus selama 3 minggu terakhir.
Kenaikan kasus yang masih sedikit perlu segera diantisipasi. Jokowi bilang kenaikan kasus Covid-19 berdampak pada sejumlah sektor termasuk keamanan dan politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News