Reporter: Hans Henricus , Yohan Rubiyantoro | Editor: Dikky Setiawan
BOGOR. Sektor ekonomi akan menjadi lokomotif pemerintahan mendatang. Karena itu, Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Wakil Presiden Boediono akan membentuk Komite Ekonomi Nasional.
Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mohammad S. Hidayat, komite itu nantinya memberikan saran dan solusi mengenai masalah-masalah ekonomi kepada presiden. Cuma, apakah tanggungjawab komite itu langsung kepada Presiden SBY atau ke Menko Perekonomian, Hidayat mengaku belum tahu. "Presiden hanya mengatakan akan membentuk Komite Ekonomi Nasional untuk memberi nasihat pada beliau," tuturnya.
Presiden SBY akan menggandeng Kadin Indonesia sebagai salah satu lembaga yang duduk di dalam komite itu. "Presiden minta dua orang perwakilan Kadin duduk di sana," ujar Hidayat usai menjalani wawancara calon menteri di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (18/10).
Tapi, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi menilai, komite semacam itu tidak terlalu penting. Sebab, sudah banyak komite yang dibentuk namun tidak berjalan. Ia meminta SBY fokus saja pada penyusunan kabinet. "Timnas Peningkatan Ekspor Peningkatan Investasi (PEPI) saja tidak jalan," tegasnya.
Namun, jika akhirnya terbentuk, Sofjan berharap komite itu tidak mengganggu kerja menteri ekonomi. "Jangan sampai ada dualisme," ucap Sofjan, yang juga Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) era Gusdur.
Menurut Sofjan, sejatinya SBY ingin membentuk Komite Ekonomi Nasional sejak 2004, dan menawarinya jadi ketua. "Ini konsep yang dipakai oleh Gedung Putih, seperti tim ekonomi Obama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
