Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
BALI. Pemadaman listrik bergilir menjadi salah satu persoalan yang disinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rapat kerja di Istana Tampak Siring, Bali. Persoalan listrik bergilir merupakan salah satu materi dalam sepuluh arahan Presiden.
Presiden mengatakan, kebutuhan listrik baik jangka menengah maupun jangka pendek harus bisa terpenuhi. “Jangka pendek pemadaman listrik harus dapat diatasi,” ujar Presiden, Senin (19/4).
Dirut PLN Dahlan Iskan menjelsakan bahwa penyelesaian masalah pemadaman bergilir paling lambat selesai pada Oktober 2010. “Tapi , akan diusahakan Juni supaya tidak terjadi byar-pet lagi,” kata Presiden mengulangi ucapan Dirut PLN kepada peserta rapat yang hadir.
SBY pun meminta kepada para Gubernur menagih janji itu kepada pihak PLN. Selain itu, Presiden menyampaikan bahwa dalam pengembangan energi harus mampu mencapai target mixed energy, jangan hanya mengandalkan yang berasal dari fosil saja. Presiden juga menekankan pentingnya mengelola energi panas bumi dengan baik. “Jangan sampai kita capek-capek raker di Tampak Siring, lima tahun mendatang masih sepi pengembangan geothermal,” kata Presiden.
Sekadar informasi, pada 8 April seusai rapat listrik di Istana Wakil Presiden, Dirut PLN Dahlan Iskan menjanjikan bahwa pemadaman listrik bergilir paling cepat diselesaikan pada 30 Juni nanti. Karena itu, PLN sedang membenahi persoalan byar-pet di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa.
Daerah di luar Pulau Jawa yang sedang dalam pembenahan antara lain Mentawai dan Sungai Penuh di Sumatera Barat, lalu daerah Palu, Toli-Toli, Luwu, dan Poso di Sulawesi, Flores di Nusa Tenggara Timur, dan sejumlah daerah di Indonesia Timur. Perbaikan listrik di daerah-daerah itu sepenuhnya dilakukan PLN sendiri.
Adapun khusus untuk Pulau Jawa dan Bali, kata Dahlan, sudah tidak ada lagi pemadaman bergilir. Tapi, menurutnya, bukan berarti tidak ada listrik yang padam, seperti saat Tangerang padam ketika ada perbaikan trafo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News