Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengalokasikan anggaran untuk paket berupa bantuan obat gratis, dan suplemen secara gratis, kepada masayarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat positif terinfeksi virus corona di Indonesia
Menurut Presiden Joko Widodo, saat ini paket bantuan obat gratis dan suplemen gratis yang dialokasikan masih sedikit hanya sekitar 600.000 paket obat gratis dan suplemen gratis.
Karena itu Presiden meminta agar Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran obat gratis setidaknya untuk lebih dari 2 juta paket berisi obat-batan dan vitamin gratis bagi pasien positif corona di Indonesia yang menjalani isolasi mandiri tersebut.
"Saya minta Menteri Keuangan paling tidak menyediakan anggaran untuk di atas 2 juta paket (obat gratis), Agak mahal anggaranya, tidak terlalu gede. Tapi masyarakat bisa tenang karena bisa memiliki barangnya (obat dan vitamin) karena sekarang ini masyarkat lari (membeli) ke apotek ke Pasar Pramuka mencari barangnya tidak ada," kata Presiden Joko Wododo saat memimpin rapat evaluasi PPKM darurat pada Jumat (16/7) pagi yang diunggah dalam akun Sekretariat Presiden pada Sabtu 917/7).
Seperti kita tahu pada bantuan obat gratis dan suplemen gratis ini terdiri dari dua jenis paket.
Paket pertama obat gratis senilai Rp 63.000 per paket. Paket obat gratis yang disebut sebagai Paket A ini diberikan kepada masyarakat atau Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berupa multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir konsumsi satu kali sehari.
Dengan perintah presiden untuk menyediakan sebanyak 2 juta paket obat gratis, artinya Kementerian Keuangan harus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 126 miliar untuk 2 juta paket senilai Rp 63.000 per paket ini.
Sedangkan paket obat gratis kedua atau paket B senilai Rp 200.000 per paket. Paket B ini diberikan kepada pasien positi corona dengan gejala ringan.
Paket obat gratis ini berisi multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir konsumsi satu kali sehari, Azithromisin 500 mg sebanyak 5 butir konsumsi sehari sekali, Oseltamivir 75 mg sebanyak 14 butir konsumsi dua kali sehari dan parasetamol tab 500 mg sebanyak 10 butir (apabila dibutuhkan berdasarkan kepada hasil konsultasi dokter).
Dengan asumsi memenuhi perintah Presiden untuk menyediakan sebanyak 2 juta paket obat gratis, artinya Kementerian Keuangan harus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk 2 juta paket senilai Rp 200.000 per paket ini.
Jika ditambahkan dengan anggaran untuk 600.000 paket obat gratis sebelumnya, dengan asumsi per paket senilai Rp 263.000 artinya alokasi anggaran sekitar Rp 157,8 miliar. Jika ditambah dengan 2 juta paket obat gratis maka total 2,6 juta paket membutuhkan anggaran sekitar Rp 683,8 miliar.
Sebagai gambaran menurut catatan Kementerian Kesehatan, hingga 17 Juli 2021 masih ada kasus aktif corona di Indonesia sebanyak 527.872 orang.
Kasus aktif ini sebagian menjalani perawatan di rumah sakit dan sebagian lainya menjalani isolasi secara mandiri di tempat-tempat isolasi yang telah ditetapkan maupun di rumah mereka masing-masing sehingga memerlukan pasokan obat gratis agar cepat sembuh.
Selain itu masih ada masyarakat yang diduga terinfeksi atau suspek sebanyak 239.294 orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News