kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden Jokowi: Jangan nyinyir!


Kamis, 20 Juli 2017 / 19:42 WIB
Presiden Jokowi: Jangan nyinyir!


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta semua pihak di negara ini untuk selalu optimistis melihat ke depan Indonesia akan menjadi lebih baik. Oleh sebab itulah, dia meminta semua pihak untuk berhenti dalam meragukan perbaikan kondisi bangsa. 

Permintaan tersebut dia sampaikan saat Penutupan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-12 di Malang, Kamis (20/7). "Jangan muncul kan nyinyir, pesimisme kepercayaan sudah jelas terlihat di survey," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers,Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (20/7).

Indonesia berdasarkan laporan rangkuman berbagai indikator pencapaian sektor publik dari negara yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi menduduki peringkat pertama dalam hal kepercayaan dan keyakinan terhadap pemerintah. 

Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan, tingginya tingkat kepercayaan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat menganggap pemerintahan mereka dapat diandalkan, cepat, adil dan mampu melindungi masyarakat dari risiko.

Selain itu, masyarakat juga semakin percaya, pemerintah berikan pelayanan publik yang semakin efektif. Jokowi mengatakan, momentum terus harus dimanfaatkan sebaik- baiknya untuk memperbaiki kondisi bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×