Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mundurnya Gita Wirjawan dari jabatan Menteri Perdagangan di akhir masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai dapat menganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II. SBY dinilai semestinya tidak gamang dan segera menunjuk pengganti Gita demi efektifitas pemerintahan.
"Karena itu, kalau kita bicara figur, Presiden harusnya mengangkat orang-orang yang berada di dalam kabinet itu sendiri. Atau yang paling tepat adalah wakil Mendag untuk naik. Untuk apa? Untuk efektifitas pemerintahan," ujar Pakar Komunikasi Politik, Heri Budianto, di WHIZ Hotel, Cikini, Jakarta, Minggu (9/2/2014).
Agar tidak berlarut-larutnya kekosongan jabatan Menteri Perdagangan yang ditinggal Gita Wirjawan, kata Heri, maka Presiden tak seharusnya berlama-lama menetapkan pengganti. "Orang tersebut (penggantinya) akan tersandera karena waktunya tinggal sebentar lagi. Tentunya, praktis program-program yang dilaksanakan pun akan tidak efektif dilakukan," ujarnya.
Sikap gamang SBY menyikapi mundurnya Gita Wirjawan kata Heri semakin mempertegas bahwa presiden adalah seorang peragu. "Kok Presiden malah seperti itu. Itu menurut saya makin menyakinkan kita bahwa selama ini juga Presiden tidak tegas mengambil sikap terhadap semua persoalan-persoalan yang terjadi baik di pemerintahan dan di Partai Demokrat," ujar Heri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gita menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan, per 31 Januari 2014. Dia menyatakan ingin fokus pada kegiatan politiknya, terkait keikutsertaannya sebagai salah satu kandidat dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. (Srihandriatmo Malau/Willy Widianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News