Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debat sesi kedua mengeluarkan pertanyaan akan inisiatif calon presiden (capres) dalam menyelesaikan konflik pembangunan, pasalnya konflik agraria kerap menjadi momok dan pembangunan dikhawatirkan tidak inklusif meliputi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto berargumentasi bahwa pihaknya akan melibatkan masyarakat dalam perhitungan dan dampak pembangunan.
"Saya melihat masalah cost of money, atau biaya uang harus diamankan kita banyak utang komersial, akan berhubungan dengan efisiensi infrastruktur tersebut," jelasnya.
Jokowi membalas bahwa pemerintahnya sendiri sudah mengubah konsep ganti rugi pembangunan manjadi ganti untung. Cost of land atau biaya penggantian dari kontraktor pada masyarakat sudah ia tingkatan dari.
"Karena cost of land, biayanya kecil 2,5% kenapa tidak jadi 4% itu yg saya perintahkan kepada kontraktor agar ditingkat kabupaten agar tidak terjadi konflik," balasnya.
Tak hanya itu pembangunan jalan sepanjang 191.000 kilometer juga menjadi bagian dari realisasi pembangunan untuk kepentingan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News