kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.585   15,00   0,09%
  • IDX 6.476   239,91   3,85%
  • KOMPAS100 926   41,99   4,75%
  • LQ45 733   36,19   5,19%
  • ISSI 201   5,03   2,57%
  • IDX30 386   19,23   5,25%
  • IDXHIDIV20 466   22,96   5,18%
  • IDX80 105   4,68   4,66%
  • IDXV30 110   4,03   3,78%
  • IDXQ30 127   5,84   4,84%

Prabowo Dorong Masyarakat Punya Rekening Bank, Bisa Tekan Tax Gap Rp 996 Triliun


Senin, 24 Maret 2025 / 18:02 WIB
Prabowo Dorong Masyarakat Punya Rekening Bank, Bisa Tekan Tax Gap Rp 996 Triliun
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank CIMB Niaga, Jakarta, Senin (21/10/2024). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan bahwa mayoritas rekening nasabah perbankan di Indonesia telah mendapatkan jaminan. Jumlah rekening nasabah yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS hingga akhir Agustus 2024 mencapai 99,94% dari total rekening, atau setara 592.415.428 rekening untuk nasabah Bank Umum. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Konsultan Pajak dari Botax Consulting Indonesia, Raden Agus Suparman menyambut baik gagasan Presiden Prabowo Subianto yang berencana mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki rekening bank. 

Menurutnya, langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi penerimaan pajak serta upaya pemberantasan korupsi. Hal ini dikarenakan transaksi dengan uang tunai memungkinkan tidak terdeteksi baik oleh Aparat Penegak Hukum (APH) maupun oleh otoritas pajak

"Wah, ide bagus tuh Pak. Dari sisi penerimaan pajak dan pemberantasan korupsi, penting untuk meminimalkan transaksi menggunakan uang tunai," ujar Raden kepada Kontan.co.id, Senin (24/3).

Ia menjelaskan bahwa rekening bank memiliki peran penting dalam pembuktian penghasilan Wajib Pajak (WP). Setiap pemeriksaan terhadap WP orang pribadi pasti mencakup pemeriksaan rekening bank mereka.

Baca Juga: Komdigi dan OJK Blokir 10.000 Rekening Bank Terafiliasi Judi Online

Namun, saat ini masih banyak pelaku usaha yang tidak memasukkan penjualan berbasis transaksi tunai ke dalam laporan keuangan mereka.

Raden mengatakan bahwa pedagang di pasar tradisional adalah wajib pajak orang pribadi yang paling banyak melakukan penjualan secara tunai. 

"Jika pemerintah dapat mendorong penggunaan rekening bank, maka semua penjualan akan masuk ke rekening bank. Dan ini memudahkan pemeriksaan oleh kantor pajak," jelasnya.

Lebih lanjut, Raden menyoroti persoalan tax gap (kesenjangan pajak) di Indonesia, yang pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 8,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau sekitar Rp 1.882 triliun berdasarkan PDB 2024.

Jika pemerintahan Prabowo mampu menekan tax gap menjadi 4%, maka penerimaan pajak dapat meningkat sekitar Rp 996 triliun.

"Untuk menekan tax gap tersebut, salah satunya dengan cara memasyarakatkan rekening bank," terang Raden.

Baca Juga: Ini Daftar 15 Bank dan Non Bank yang Siap Gunakan QRIS Tap

Dengan teknologi QRIS yang dikembangkan oleh Bank Indonesia, Indonesia sebenarnya sudah memiliki infrastruktur yang memadai untuk beralih dari transaksi tunai ke transaksi elektronik. 

Dengan demikian, kata Raden, Otoritas Pajak dapat lebih optimal dalam mengumpulkan penerimaan pajak.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perintah Pranowo yang mengimbau masyarakat untuk memiliki rekening perbankan, guna mencapai keuangan yang inklusif.

Berdasarkan laporan terkait inklusi keuangan, jumlah masyarakat Indonesia yang sudah mempunyai fasilitas perbankan sekitar 89%. Berdasarkan pantauan, dari segi spasial beberapa daerah juga sudah baik, kecuali misalnya di Maluku Utara, Halmahera.

"Oleh karena itu ke depan lebih didorong lagi yang terkait dengan pembelajaran agar mereka bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi," kata Airlangga. 

Baca Juga: Perintah Prabowo Semua Warga Punya Rekening Bank, Jadi Strategi Kumpulkan Pajak?

Selanjutnya: Bukan PMN Dari Kemenkeu, Modal BUMN Agrinas Dari Danantara

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Jogja, Antisipasi Hujan pada Siang Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×