kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

PPP mencurigai akan ada politik uang saat Pileg


Rabu, 02 April 2014 / 17:29 WIB
PPP mencurigai akan ada politik uang saat Pileg
ILUSTRASI. Cara menghilangkan kutil menggunakan bahan alami.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Persatuan Pembangunan mencurigai di balik senyapnya kampanye terbuka, terdapat indikasi bakal terjadinya politik uang.

Menurut Muhammad Romahurmuziy, Sekretaris Jenderal DPP PPP, di Jakarta, Rabu, (2/4), minimnya partai politik yang menggelar kampanye terbuka dan sepinya kehadiran massa pada sejumlah kampanye terbuka cukup mencurigakan.

"Pengecekan kami pada kampanye terbuka sejumlah parpol yang cukup banyak dihadiri massa menunjukkan mereka massa bayaran, bukan massa militan", kata caleg DPR RI Jateng VII ini menegaskan.

Romy mengklaim  PPP sendiri sukses menggelar sejumlah kampanye terbuka yang dihadiri massa militan, seperti di Surabaya, Jogja, Magelang, Banyumas, Banjarmasin, Makassar, dan Tangsel. "Kami juga menggelar kampanye simpatik di beberapa titik seperti Jakarta dan Kebumen utk membangun komunikasi politik yang baik dengan masyarakat," ujarnya.

Namun Romy mengakui, dibandingkan tahun 2009, kampanye terbuka dan maraknya atribut caleg jauh berkurang. "Yang kami khawatirkan, senyapnya kampanye terbuka mengindikasikan akan maraknya politik uang di beberapa hari menjelang pileg beberapa hari mendatang", imbuh Ketua komisi IV DPR tersebut.

Romy mengaku mendapat informasi dari sejumlah daerah mengenai pendataan yang dilakukan caleg parpol lain dengan cara memfotokopi Kartu Keluarga atau KTP.

"Bahkan di dapil saya yang meliputi Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, sudah ada yang mengedarkan kupon atau girik, untuk ditukarkan dengan sejumlah rupiah pasca pencoblosan. Karenanya PPP meminta kepada Bawaslu untuk menyiagakan seluruh aparatnya mengantisipasi dan memproses secara tegas kemungkinan dilakukannya serangan fajar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×