kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPI: Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN


Senin, 02 Mei 2016 / 22:35 WIB
PPI: Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Simposium PPI se-Amerika dan Eropa yang berlangsung selama tiga hari, (24 – 26 April lalu), di Rijswijk, Belanda menghasilkan empat butir rekomendasi bertajuk Rekomendasi Rijswijk sebagai prioritas bagi pemerintah dalam rangka menghadapi Komunitas ASEAN yang sudah dimulai sejak awal tahun 2016 ini.

PPI Amerika Eropa baru saja selesai menyelenggarakan simposium dengan tema “Memaknai Kembali Identitas Bangsa dalam Rangka Menghadapi Komunitas ASEAN” yang dihadiri oleh 27 orang perwakilan PPI di wilayah Amerika dan Eropa.

Mereka berasal dari PPI Belgia, PPI Jerman, PPI Italia, PPI Polandia, PPI Rusia, PPI Estonia, PPI Prancis, PPI United Kingdom, PPI Ceko, PPI Hungaria, PPI Turki, PPI Belanda, PPI Portugal dan PPI Swedia.  Simposium PPI Amerika Eropa merupakan kegiatan simposium tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari agenda PPI Dunia. Tahun ini, PPI Belanda ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan.

Koordinator PPI Amerika Eropa, Puput Cibro, mengatakan empat poin rekomendasi Rijswijk yang harus dijadikan prioritas oleh pemerintah tersebut antara lain agar Indonesia berperan aktif sebagai penengah dalam sengketa Laut China Selatan, memanfaatkan keberagaman potensi daerah dalam pembangunan ekonomi Indonesia, mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sertifikasi tenaga kerja, dan segera mewujudkan ketahanan energi nasional.

Puput Cibro lebih lanjut mengatakan bahwa Indonesia harus meneguhkan identitas nasionalnya dalam menghadapi persoalan yang ada di dalam dan di luar negeri. Salah satu identitas nasional dalam politik luar negeri adalah politik bebas dan aktif dalam artian turut berperan aktif dalam mengupayakan perdamaian dunia.

Peran ini, lanjut Puput, sangat penting dimainkan oleh pemerintah Indonesia selaku salah satu negara terbesar di kawasan Asia Tenggara.

“Indonesia harus bisa menunjukkan dirinya sebagai pemimpin di kawasan ASEAN. Salah satunya adalah mengambil peran sebagai penengah di konflik Laut China Selatan ini,” ujarnya melalui siaran pers diterima KONTAN, Senin (2/5).




TERBARU

[X]
×