Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Ramadan dan Idul Fitri berpotensi meningkatkan likuiditas perekonomian atau peredaran uang dalam arti luas (M2).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, M2 pada periode tersebut bisa mencapai Rp 8.573 triliun.
Dari perhitungannya tersebut, berarti ada potensi tambahan uang beredar sekitar Rp 243 triliun pada momentum Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Momen Ramadan dan Idul Fitri Berpotensi Kerek Jumlah Uang Beredar
"Ini lebih tinggi dibandingkan dengan tambahan perputaran uang pada Idul Fitri pada tahun 2022 yang tercatat Rp 221 triliun," terang Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (24/3).
Josua menjelaskan, ini sehubungan dengan peningkatan aktivitas ekonomi pada tahun 2023, seiring dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dengan demikian, pada tahun ini aktivitas mudik bisa kembali terjadi dan ini akan mendorong perputaran uang yang lebih signifikan.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata Proyeksi Perputaran Uang pada Lebaran 2023 Capai Rp 8.573 Triliun
Plus, ini akan memberi dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, termasuk pemerataan ekonomi dari kota ke desa.
"Karena dengan adanya ini, berarti konsumsi rumah tangga meningkat sehingga cenderung efeknya positif terhadap pertumbuhan ekonomi," tandas Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News