Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi perputaran uang di masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (nataru) diperkirakan bisa mencapai puluhan triliun.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, perputaran uang pada periode tersebut, baik uang fisik maupun digital, berpotensi mencapai Rp 80-an triliun.
“Akhir tahun itu kan kebanyakan juga ada banyak yang mendapat bonus akhir tahun, jadi mereka belanjakan itu untuk kebutuhan baju, terus makanan minuman transportasi yang paling besar, karena mereka mobile kan, mungkin pulang kampung dan lain-lain,” terang David saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/12).
Baca Juga: Kepadatan Arus Mudik Nataru Tahun Ini di Jalan Tol Diprediksi Naik 2,6%
Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan pada nataru tahun ini mencapai 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang diprediksi hanya sebanyak 19,9 juta orang.
Taksiran potensi perputaran uang hingga sekitar Rp 80-an triliun yang diperkirakan David didapat dengan mengalikan jumlah pergerakan nataru tersebut dengan asumsi pengeluaran per orang yang diperkirakan Rp 1,5 juta - Rp 2 juta per orang.
Menurut David, perputaran uang tersebut bakal menyebar ke daerah-daerah seturut pergerakan orang pada periode libur nataru.
“Potensi ekonomi daerahnya juga menguat. Apalagi daerah-daerah di Timur Indonesia kan banyak yang merayakan natal juga, itu pasti mereka banyak yang pulang kampung dari kota di Jawa maupun dari luar negeri,” tutur David.
Dihubungi terpisah, Vice President for Industry and Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani menilai bahwa periode liburan Natal dan tahun baru bisa jadi momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi, terlebih seiring kasus Covid19 semakin terkendali dan perkembangan herd immunity yang menurut Dendi cukup baik.
Baca Juga: Amankan Natal dan Tahun Baru 2023, Polri Kerahkan 102.000 Personel
“Sektor sektor yang akan relatif terdorong terutama terkait sektor pariwisata, hotel, restoran, dan transportasi,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News