kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Potensi ekspor daerah perlu dukungan pembiayaan


Kamis, 07 Juni 2012 / 21:06 WIB
Potensi ekspor daerah perlu dukungan pembiayaan
Film Eternals dari Marvel Studios siap tayang November 2021, tonton teaser trailer dan posternya.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di tingkat daerah, terdapat potensi yang bisa berorientasi untuk ekspor.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P. Roeslani mengatakan, masing-masing daerah memiliki keunggulannya. Untuk itu perlu diadakan suatu program nasional guna mengembangkan potensi daerah dengan menggalakkan ekspor daerah. Aktivitas seperti itu diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengusaha daerah dan mengurangi angka pengangguran.

“Potensi ekspor komoditas di daerah oleh pelaku usaha daerah yang berorientasi ekspor apabila didukung pembiayaannya oleh lembaga keuangan, akan dapat meningkatkan peran pengusaha lokal di pasar nasional dan pasar internasional, yang pada akhirnya mampu menambah potensi pendapatan negara,” kata Rosan, kemarin.

Ketua Komite Tetap Bidang Modal Ventura & Alternatif Pembiayaan Kadin, Safari Azis mengatakan, untuk memudahkan akses pembiayaan serta memperoleh akses pasar untuk melakukan ekspor, pengusaha kecil yang baru akan memulai ekspor dapat bekerja sama dengan eksportir lokal yang mempunyai produk sejenis.

Pemerintah, kata Safari, saat ini harus terus merangsang agar ekspor tidak hanya tergantung pada produk alam seperti sektor migas dan pertambangan yang akan dapat habis dan tidak dapat diperbaharui, tetapi meningkatkan ekspor yang berasal dari produk olahan yang mempunyai nilai tambah, seperti produk-produk dari sektor agrobisnis, industri kreatif dan lain-lain.

Menurutnya, produk-produk dari lembaga keuangan termasuk bank komersial saat ini belum seluruhnya dapat dipergunakan secara optimal dan tidak sepenuhnya bisa diharapkan untuk menyelesaikan persoalan ini. ”Memang diperlukan sumber pembiayaan lain yang bersifat penjaminan dari lembaga pembiayaan seperti dari asuransi ekspor Indonesia yang bisa menjadi salah satu pilihan,” ujar Safari.

Ia memaparkan, saat ini terdapat 122 produk inovasi potensi ekspor asal Indonesia yang telah memenuhi empat kriteria yang disebut sebagai produk inovasi. Adapun yang menjadi Kriteria tersebut antara lain pertama, merupakan hasil temuan murni. Kedua, sumber daya manusia dan bahannya harus ada di Indonesia dan ketiga, mempunyai potensi market dan memiliki nilai tambah.

Untuk memanfaatkan potensi yang besar dengan berbagai produk inovasinya, Kadin Indonesia bekerja sama dengan Kadin Provinsi, Kemeterian Perdagangan dan Kementerian Dalam Negeri, dan PT ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) melaksanakan kegiatan Klinik Bisnis dengan melakukan Roadshow ke 33 provinsi di Indonesia, salah satunya di Bali.

“Semoga dengan Klinik Bisnis ini tidak hanya memberikan pembekalan tentang prosedur ekspor-impor saja, tetapi juga bantuan permodalan maupun penjaminan proyek, serta melatih dan dapat dijadikan promosi tersendiri bagi pengusaha daerah,” harapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×