Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia telah 100% menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) tahap I kepada 13.288.607 penerima bantuan pangan (PBP). Terakhir, Pos Indonesia telah menyalurkan bantuan CBP di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 4 Desember 2023 dan Kota Kupang , Nusa Tenggara Timur pada 6 Desember 2023.
Pada penyaluran bantuan CBP di Labuan Bajo, Pos Indonesia telah menyalurkan sebanyak 1.027 PBP yang berasal dari empat desa/kelurahan di Kecamatan Komodo, yaitu Desa Batu Cermin, Kelurahan Wae Kelabu, Kelurahan Labuan Bajo dan Desa Gorontalo.
Dimana total alokasi PBP Desember 2023 di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 41.528 PBP sebanyak 415,28 ton beras ukuran 10 kg yang tersebar di 12 kecamatan. "Setiap penerima bantuan pangan akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg yang diberikan langsung berdasarkan nama keluarga penerima manfaat," kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Tonggo Marbun.
Baca Juga: Cara Cek BLT El Nino via Online, Mudah!
Selama tahun 2023, Bulog dan Pos Indonesia telah menyalurkan sebanyak 2.319,2 ton beras kepada 231.921 PBP. Provinsi yang masuk dalam daftar penyaluran bantuan CBP Tahap 1 adalah Banten, DKI Jakarta, NTT, Jawa Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Papua, Papua Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Riau Kepri, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara.
Dan untuk tahap 2 ada sebanyak 8.556.991 penerima meliputi daerah Kepulauan Riau, Banten,DKI Jakarta,Jawa Barat,Kalimantan tengah. Sumatera utara, Aceh, Maluku Utara, Riau, Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sampai saat ini pendistribusian bantuan CBP tahap 2 sudah mencapai 99% dan akan tuntas sampai dengan akhir Desember ini.
Di tahun depan, Presiden Joko Widodo mengatakan bantuan pangan akan dilanjutkan kepada PBP hingga Maret 2024. "Jadi pada Januari, Februari, Maret 2024 diberikan lagi ya," kata Joko Widodo.
Dalam penyaluran bantuan pemerintah masih akan menggandeng Badan Pangan Nasional, Bulog dan Pos Indonesia karena bantuan tersalurkan dengan cepat, tepat, dan akuntabel. Dengan ketersediaan cabang Kantor Pos di lebih dari 4.800 lokasi se-Indonesia, Pos Indonesia mampu menyalurkan bantuan hingga ke pelosok wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) .
Dalam menyalurkan bantuan, Pos Indonesia menjalankan strategi mengerahkan tenaga juru bayar dengan menerapkan tiga metode, yaitu disalurkan di Kantor {os, dibagikan di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah penerima (door to door) bagi yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
Baca Juga: BLT El Nino Sudah Tersalur Rp 6,72 Triliun
Ketiga metode tersebut terbukti efektif karena mampu menjangkau semua penerima dan penyaluran dapat diselesaikan tepat waktu.
Pos Indonesia pun pun mampu memaksimalkan penyaluran bantuan dengan memanfaatkan multi moda transportasi darat, laut, dan udara serta melibatkan tenaga kerja lokal guna mempercepat penyaluran.
Pos Indonesia dalam menyalurkan bantuan menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) dan pemantauan proses penyaluran secara real time melalui dashboard. Ada sejumlah aplikasi yang dimiliki oleh Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan CBP diantaranya sebagai berikut:
- Aplikasi Pos Giro Cash (PGC) adalah aplikasi yang memproses penyerahan bantuan (last mile) dilengkapi dengan fitur scan QR, face recognition, hingga geo tagging. Aplikasi PGC ini ditampilkan pada dashboard sebagai laporan progress pekerjaan. PGC tidak bisa diakses secara umum dan hanya bisa diakses petugas yang ditunjuk khusus oleh Pos Indonesia sebagai juru bayar dalam pekerjaan distribusi pembayaran.
PGC merupakan aplikasi berbasis Android sebagai tools pembayaran yang bisa secara langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data. Saat ini, aplikasi PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Bantuan ini termasuk kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial. Aplikasi ini berfungsi secara cepat dan tepat menyalurkan pembayaran dari satu pihak ke pihak lain dan mampu masuk hingga ke daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).
Baca Juga: Kemenkes Siapkan 15.000 Tenaga Kesehatan yang Bertugas di Posko Nataru
- Aplikasi CBP untuk proses transportasi distribusi (midle mile). Aplikasi CBP ini mengadministrasikan distribusi beras sejak perencanaan pendistribusian, pengangkutan, serah terima dengan gudang Bulog, dan penerimaan beras di lokasi salur termasuk di dalamnya penerima pengganti (SPTJM), kemudian datanya diintegrasikan dengan data di Perum Bulog.
- Aplikasi e-Filling untuk penyimpanan dokumentasi digital. Aplikasi eFiling merupakan aplikasi untuk mengadministrasikan dokumen proyek berubah, Dokumen Koordinasi dengan Pemda setempat (tanggal, jumlah PBP, dan lokasi) BAST, penerima pengganti, SPTJM dan Rekapitulasi BAST serta dokumen lainnya. Dokumen yang dikirim dalam bentuk softcopy kemudian melalui proses verisikasi dan validasi oleh masing-masing Regional sebelum dierahkan kepada Perum Bulog (pemberi kerja).
- Dashboard untuk monitoring dan reporting secara real time online. Dashboard ini merupakan aplikasi web base yang disediakan untuk pemberi kerja serta Pemerintah tentang perkembangan pendistribusian komoditas bantuan yang diberikan, serta data dalam bentuk grafik dan angka.
Pemanfaatan PGC dan dashboard dalam menyalurkan bantuan tersebut membuat Pos Indonesia meraih penghargaan Indonesia Award 2023 pada 31 Agustus 2023. Penghargaan tersebut untuk kategori Special Recognition of Outstanding Initiative atas inisiatif aplikasi PGC.
Pos Indonesia juga mendapat Sertifikasi AWS. Sertifikasi ini menjamin keamanan, keakuratan, kebenaran data, dan telah tersertifikasi oleh pihak independen. Sertifikasi AWS menjadi bagian dari keandalan Pos Indonesia dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan data.
Baca Juga: Insentif Pengurangan PBB untuk Pengusaha Diperlonggar, Ini Rincian Aturannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News