kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Polusi Udara Buruk Berpotensi Meningkatkan Angka Stunting


Jumat, 24 November 2023 / 12:54 WIB
Polusi Udara Buruk Berpotensi Meningkatkan Angka Stunting
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran?di Jakarta, Kamis (14/9/2023). Menurut situs IQAir, indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) kota Jakarta selama sepekan terakhir tercatat sedikit lebih baik, namun masih masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Dalam sepekan terakhir, puluhan ribu liter air telah disemprotkan dari pesawat di langit Jakarta. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan Indeks Kualitas Udara Kehidupan (AQLI) pada Agustus 2023 lalu menyebutkan bahwa Indonesia sebagai satu dari enam negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global. 

Dosen Fakultas Kedokteran, Frida Soesanti mengatakan buruknya kualitas buruk di dalam negeri ini turut berpotensi menaikkan angka stunting anak Indonesia. 

Frida menjabarkan, ibu hamil yang terpapar polusi udara rentan melahirkan anak dengan berat badan yang lebih rendah, panjang yang lebih pendek dan lahir secara prematur.  "Dan ini salah satu risiko stanting," kata Frida dalam diskusi bicara udara di Jakarta, Jum'at (23/11). 

Baca Juga: Akibat Polusi Udara, Phapros (PEHA) Catat Peningkatan Pemesanan Obat ISPA

Menurutnya program pemerintah dengan memberikan telur kepada ibu hamil belum cukup menekan angka stunting dalam negeri. 

Lebih dari itu, hal yang sangat mendesak dilakukan menurutnya, adalah memastikan kualitas udara ini jauh lebih bersih. 

Tak hanya risiko stunting, ia juga mengatakan ibu hamil yang terpapar polusi udara juga beresiko melahirkan anak yang mudah terkena penyakit infeksi salur pernafasan, hipertensi hingga gangguan perkembangan serius atau autisme. 

"Kalau di negara maju di AS sudah punya guide sendiri soal ini, dan kita harusnya juga sudah punya juga," jelas Frida. 

Baca Juga: ​Apa Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Manusia?

Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu mengambil aksi serius dalam menangani polusi udara.

Terlebih, pada tahun 2045 pemerintah bercita-cita menjadi menuju Indonesia emas yang lebih sejahtera, inklusif, resilien termasuk dalam mempersiapkan angkatan kerja muda yang lebih produktif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×