kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi berterima kasih kepada SBY


Rabu, 02 April 2014 / 17:25 WIB
Jokowi berterima kasih kepada SBY
ILUSTRASI. Twitter juga mulai lakukan PHK


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo, yang juga bakal calon presiden PDI Perjuangan, berterima kasih kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena telah memberikan perhatian atas isu ancaman keamanan terhadap dirinya.

"Presiden telah memberikan perhatian kepada saya dan saya ucapkan terima kasih," ujar Jokowi di acara groundbreaking RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2014).

Sebelumnya, Presiden mengatakan bahwa dirinya memerintahkan aparat keamanan untuk mengamankan para bakal calon presiden. Ia mengaku prihatin soal isu gangguan keamanan terhadap Jokowi.

Jokowi sendiri membenarkan bahwa pengamanan terhadapnya diperketat, yakni dengan penambahan enam personel menjadi total 24 dari Brigadir Mobil Polda Metro Jaya. Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak meminta pengawalan itu.

"Alasannya ya ditanyakan ke beliau-beliau (Kapolda Metro Jaya dan Kapolri). Tidak dikawal aman, setelah dikawal lebih aman lagi," lanjutnya.

Pengamatan Kompas.com, seusai deklarasi, pengawalan Jokowi memang diperketat. Jika sebelumnya tim pengawalan tersebar dengan jarak tertentu dari Jokowi, kini paling tidak ada tiga pengawal yang berada dekat dengannya. Mereka kerap membatasi warga yang ingin bersalaman atau berfoto bersama dengan Jokowi.

Sumber Kompas.com menyebutkan, sebenarnya ancaman bagi Jokowi telah terjadi sebelum dirinya mendeklarasikan diri menjadi calon presiden. Hal tersebut kian intens seusai deklarasi.

"Laporan yang kami dapat ya begitu. Ancamannya nyata," ujarnya.

Sumber tersebut enggan merinci lebih lanjut ancaman seperti apa yang menerpa Jokowi dengan alasan dapat menimbulkan pergolakan di dunia politik. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×