kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Politisi Golkar: Kenaikan harga beras janggal


Kamis, 26 Februari 2015 / 20:29 WIB
Politisi Golkar: Kenaikan harga beras janggal
Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,46 persen atau 31,9 poin ke level 6.854 pada akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 215 saham menguat, 342 saham melemah, dan 191 saham stagnan hari ini.Tribunnews/Jeprima


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Politikus Golkar, Sarmuji menilai ada kejanggalan kenaikan beras saat ini. Menurutnya, ada kekuatan besar yang mengubah ‘hukum besi’ harga.

Sesuai hukum besi harga, jika suplai besar dan ada harapan suplai lebih besar lagi, harga akan cenderung turun. Tetapi ini sebaliknya, harga naik sangat tinggi di saat stok cukup dan sebentar lagi ada tambahan suplai karena panen raya.

“Siapa yang bisa mengubah hukum besi harga? Pasti mereka yang memiliki kekuatan besar. Pelakunya pasti tidak banyak karena tidak mungkin banyak orang bisa bersepakat untuk bisa memainkan harga,” kata ia di Gedung DPR RI, Kamis (26/02).

Ia mengatakan, ada beberapa motif bagi pelaku untuk memainkan harga beras. Pertama, untuk membuka keran impor dengan cara memberi imajinasi bahwa stok beras tidak cukup. Kedua, untuk melepas stok di gudang dengan harga yang relatif tinggi.

Begitu pemerintah ikut melepas beras dengan harga rendah dengan waktu yang sangat dekat dengan atau bersamaan dengan panen raya, harga akan terjun bebas dan pemain pasar akan membeli dengan harga yang rendah.

“Jadi, para pemain untung dua kali, melepas stok dengan harga tinggi, dan membeli beras fresh dengan harga rendah,” tegas anggota Komisi VI DPR ini.

Sebagai solusi jangka pendek, kata Sarmuji, raskin untuk bulan Februari harus dipercepat. Saat ini, raskin untuk bulan Januari baru dibagi pertengahan Februari.  

“Operasi pasar harus dipercepat secara simultan sehingga awal Maret harga sudah stabil dan tidak perlu operasi pasar lagi karena jika pertengahan Maret masih operasi pasar, dikhawatirkan akan mengganggu harga di tingkat petani karena harga bisa turun secara drastis,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×