kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Polisi pastikan Nazaruddin ditangkap di Kolombia


Senin, 08 Agustus 2011 / 19:04 WIB
Polisi pastikan Nazaruddin ditangkap di Kolombia
ILUSTRASI. Alat berat Trakindo


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can


JAKARTA. Polisi memastikan orang yang tertangkap di Cartagena, Kolombia adalah Muhammad Nazaruddin. Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat ini ditangkap bersama istrinyanya, Neneng Sriwahyuni.

Nazaruddin diciduk oleh kepolisian setempat ketika duduk bersama istrinya. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB tanpa perlawanan. "Dia tidak sendirian. (Bersama istri) iya. Dan beberapa orang lainnya," ujar Juru Bicara Kepolisian Inspektur Jenderal (Pol) Anton Bachrul Alam, Jakarta, Senin (8/8).

Kepastian identitas Nazaruddin ini dilakukan berdasarkan kecocokan sidik jari dan wajahnya. Anton mengatakan, ada 12 titik persamaan orang yang ditangkap dengan Nazaruddin.

Duta Besar Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu menjelaskan, Nazaruddin berada di Kolombia sejak 22 Juli lalu. Hal ini berdasarkan paspor hijau yang diserahkan Nazaruddin kepada polisi lokal di Cartagena, Kolombia. "Baru empat hari di Cartagena, dia ditangkap," kata Michael.

Sebelumnya diberitakan, Nazaruddin ditangkap dua polisi lokal di Cartagena, Kolombia. Dua lokal polisi Cartagena bernama Gomez dan Yohan ini merasa curiga dengan Nazaruddin berada sendirian di pagi hari, sekitar pukul 02.00 waktu Kolombia. "Saat ditanya, Ia mengaku akan cek ke klinik. Tapi setelah dicek ternyata tidak," kata Michael.

Kebohongan Nazaruddin pun memicu dua polisi lokal di Cartagena meminta identitas Nazaruddin. Bersikap tenang, Nazaruddin memberikan paspornya. Tertera di paspor berwarna hijau yang diberikan Nazaruddin bernama M. Syafruddin. Merasa janggal dengan paspornya, Nazaruddin pun dibawa dua polisi ini ke tahanan khusus di Cartagena. (Ade Mayasanto/Abdul Qodir/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×