Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pihak kepolisian memastikan salah satu korban yang tewas dalam penggerebekan di kawasan Pamulang pada Selasa kemarin merupakan gembong terorisme paling berbahaya di kawasan Asia Tenggara, yakni Dulmatin.
Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan, jenazah 001 yang diketahui memiliki identitas dengan nama Yahya Ibrahim dipastikan adalah Dulmatin alias Mansyur alias Joko Pitono. "Untuk jenazah 001 dapat dipastikan 100% dengan tingkat kekeliruan 1:100.000 triliun, bahwa yang bersangkutan adalah Dulmatin dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," tegas Hendarso, Rabu (10/3).
Kapolri memastikan, ia sudah memberikan laporan resmi kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sehingga Presiden memberikan informasi kepastian tersebut meski tengah berada di Australia. "Identitas 002 adalah jenazah Ridwan sebagai pengawal dan 003 adalah Nur Hasan yang juga pengawal," tegasnya.
Terkait tewasnya para pelaku teror, pihak kepolisian mengaku terpaksa menewaskan beberapa orang dalam penggerekan di kawasan Pamulang dikarenakan lokasinya persis di tengah-tengah pemukiman penduduk. "Itu, kan dipemukiman penduduk. Pelaku ditenggarai akan nekat, kita khawatir, masyarakat yang tidak tahu apa-apa akan tewas," ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Ito Sumardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News