Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Tim dari Polda Metro Jaya akan memeriksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Singapura, Senin (14/8). Keterangan Novel akan dimasukan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP) terkait kasus penyiraman air keras yang dia alami. Namun, belum diketahui pukul berapa tim akan tiba di Singapura.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik akan mengonfirmasi berbagai pernyataan Novel di media massa.
Salah satunya soal keterlibatan jenderal polisi dalam kasus tersebut. Nantinya Novel juga akan ditanya terkait orang-orang yang dia curigai terlibat.
"Kita tanyakan mulai dari kronologisnya, dari kasus mulanya bagaimana. Nanti penyidik yang akan menanyakan," kata Argo.
Rencananya, penyidik Polda Metro Jaya akan ditemani salah satu komisoner dan tim dari KPK. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK telah menerima surat dari Polri pada Jumat (11/8).
KPK berharap akan ada titik terang setelah pemeriksaan. Dengan demikian, pelaku penyerang bisa diproses segera dan aktor intelektual pun bisa ditemukan.
"Apalagi beberapa waktu sebelumnya Presiden telah menunjukkan perhatian yang kuat untuk pengungkapan kasus ini," kata Febri.
Menurut Febri, sejak awal Novel mengatakan bersedia untuk memberikan informasi dan diperiksa.
Sejumlah informasi yang dimiliki Novel pun pernah disampaikan pada penyidik yang ke Singapura sebelumnya.
Menurut rencana, usai pemeriksaan, Novel akan menjalani operasi besar di mata sebelah kiri pada Kamis (17/8) mendatang. Novel sebelumnya menduga ada campur tangan jenderal polisi dalam serangan air keras terhadapnya.
Novel disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh di Masjid Al-Ikhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibat kejadian itu Novel harus dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura. Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi sudah memeriksa 59 saksi.
Polisi juga sempat mengamankan lima orang yang diduga sebagai pelaku, tetapi kemudian dibebaskan lagi karena tak cukup bukti.
Selain itu, polisi mengamankan 50 rekaman CCTV dan memeriksa 100-an toko kimia. Sejauh ini, Polri belum dapat mengungkap siapa pelaku yang menyerang Novel. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News