kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Pokja IV dorong percepatan penyelesaian masalah investasi di tahun depan


Minggu, 04 November 2018 / 16:56 WIB
Pokja IV dorong percepatan penyelesaian masalah investasi di tahun depan
ILUSTRASI. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok Kerja (Pokja) IV Satuan Tugas Percepatan Paket Kebijakan Ekonomi akan mengebut penyelesaian masalah investasi di tahun depan.

Ketua Pokja IV yang dipimpin Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan, saat ini ada sekitar 1.000 investasi yang bermasalah. Sesuai arahan presiden, akan dilakukan penyelesaian dengan cepat.

Menurut Yasonna, sejak dibentuk dua tahun berjalan, kinerja Pokja IV menunjukkan perkembangan yang cukup apik. Menurut dia, penyelesaian sejumlah kasus investasi yang telah tercapai melebihi separuhnya dari perkiraan masalah investasi yakni sebesar Rp 659 triliun.

"Ini sudah sebuah prestasi," kata Yasonna saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Jumat (2/11).

Lebih lanjut, menurutnya, dalam mengatasi permasalahan investasi Pokja IV selalu mengundang para pihak yang bersengketa, dan mencari solusinya. Untuk itu, Yasonna akan mendorong penyelesaian masalah investasi lebih banyak lagi di tahun depan.

"Ya tentu kami dorong terus di tahun depan," imbuhnya

Merujuk website, penanganan laporan yang diterima Pokja IV terkait terhambatnya investasi sebanyak 300. Dari jumlah itu, bila dilihat dari status laporannya, masalah yang telah diterima dan tuntas sebanyak 127 laporan, sedangkan laporan yang diterima dan sedang ditangani sebanyak 105 kasus. Lalu, laporan yang ditolak sebanyak 10 kasus dan laporan yang baru masuk sebanyak 58 kasus.

Bila dilihat dari bidang penyelesaian dan pelaksanaan kasus yang terbesar berasal dari perindustrian, energi sumber daya mineral (ESDM), transportasi serta pajak dan bea. Lalu yang lain berasal dari bidang pertanian dan lingkungan hidup dan kehutanan (LHK), perdagangan, perbankan, tenaga kerja dan pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×