Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 berada di level 52,9. Angka ini meningkat 0,7 poin jika dibandingkan dengan capaian Desember 2023 yang berada pada level 52,2.
PMI Manufaktur pada Januari 2024 yang meningkat ini sejalan dengan peningkatan produksi salah satunya pada industri makanan dan minuman.
Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo menyampaikan, meningkatnya PMI Manufaktur ini sejalan dengan stok untuk persiapan puasa dan lebaran.
Di samping itu, pada 21 Januari juga berbarengan dengan momentum masa kampanye terbuka pemilihan presiden (pilpres) sehingga permintaan seperti minuman meningkat.
Baca Juga: Tertinggi Sejak Agustus 2023, PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 Sebesar 52,9
“Terkait kenaikan indeks PMI di Januari ini yang lebih tinggi dibanding Desember memang terkait dengan persiapan puasa dan lebaran. Juga dengan adanya masa kampanye terbuka pilpres sejak 21 Januari 2023,” tutur Triyono kepada Kontan.co.id, Kamis (1/2).
Terlebih, lanjutnya bagi fast moving customer goods (FMCG) momentum puasa dan lebaran sangat penting karena permintaan jauh lebih besar jika dibandingkan matal dan tahun baru.
Untuk diketahui, FMCG yaitu industri yang menyediakan produk sehari-hari untuk dijual dalam jumlah banyak dengan harga yang relatif murah.
Meski begitu, Triyono memprediksi ekspektasi di industri minuman setelah pilpres berlangsung pada 14 Februari 2024 ini akan sedikit menurun, begitupun dengan kinerja penjualannya.
Baca Juga: Ekonomi AS Kuat, Pasar Obligasi Bereaksi Negatif
Akan tetapi, pada awal Maret hingga April akan kembali meningkat seiring momen puasa berlangsung hingga lebaran.