kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

PLN Diminta Ambil Alih Pengelolaan Listrik Bandara


Senin, 09 Agustus 2010 / 11:21 WIB
PLN Diminta Ambil Alih Pengelolaan Listrik Bandara


Reporter: Irma Yani, Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah telah merestui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengambil alih pengelolaan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah terjadinya insiden pemadaman listrik Jumat pekan lalu. Sebab, selama ini PLN hanya bertugas menyalurkan setrum sementara pengelolanya adalah PT Angkasa Pura (AP) II.

"Saya berharap PLN mengambil alih penanganan listrik di AP II itu. Jadi, begitu vitalnya hal ini perlu diamankan, sehingga kerja sama dua lembaga ini saya sangat pentingkan," ucap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Senin (9/8).

Mustafa mendesak PLN segera mengambil alih pengelolaan listrik itu. Namun, selain melimpahkan tanggung jawab ini kepada PLN, masih ada opsi lainnya yaitu dengan melimpahkannya kepada pihak ketiga sebagai outsourcing yang dinilai lebih mampu. "Setidaknya masih lebih mampu apabila dibandingkan dengan AP II untuk menjmin tidak terjadi pemdaman lagi," papar Mustafa.

Hanya saja, Mustafa belum berani menyebut kapan realisasi proses pelimpahan tanggung jawab tersebut. Secepatnya, kata Mustafa akan membuat pemisahan-pemisahan unit mana yang akan menjadi tanggung jawab PLN dan mana yang akan menjadi tanggung jawab AP II.

"Nanti akan kita tata kembali. Lagipula di AP II masih manajemen baru, saya berharap manajeman baru fokus pengalaman itu karena sangat merugikan publik," kata Mustafa. Ia hanya memberi ancang-ancang, proses ambil alih tersebut dilakukan setelah proses audit selesai.

Seperti diketahui, arus listrik di bandara tersebut padam selama dua jam. Kejadian ini membuat pelayanan bandara terganggu. Penumpang pesawat terpaksa harus menunggu lebih lama. Pemerintah telah memberikan teguran keras kepada AP II atas kejadian ini.

PLN sendiri menyatakan siap mengambil alih pengelolaan listrik bandara. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengaku, sudah mengajukan surat permintaan.

Dia mengatakan, pihaknya akan memperlakukan bandara sebagai lembaga vital, strategis, dan sensitif bila pengambilalihan itu terjadi. Sebagai lembaga vital, PLN akan membuat pengamanan pasokan listrik berlapis-lapis. "Setidaknya tiga lapis," ungkap Dahlan.

Pengamanan lapis pertama adalah memasok listrik ke bandara tidak akan hanya dari satu gardu induk (GI), tapi juga dari dua gardu induk yang berbeda.

Pengamanan lapis kedua, PLN akan menyediakan pembangkit khusus sebagai cadangan yang secara otomatis akan menggantikan daya listrik di bandara kalau pasokan yang sudah berlapis masih mengalami masalah.

Lapis ketiga, pemasangan Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS secara otomatis akan menggantikan tanpa kedip jika dua lapis pengamanan pertama dan kedua mengalami masalah.

Dahlan menyatakan, PLN sudah memiliki kemampuan untuk itu lengkap dengan standar peralatan, standar sistem, organisasi, prosedur dan personalianya termasuk prosedur pengetesan dan latihan.

PLN juga sedang menawarkan skema ini kepada konsumen strategis. Namun, Dahlan mengatakan, PLN tidak akan memaksakan diri untuk mengelola kelistrikan di Bandara Soekarno Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×