Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT PLN (Persero) mulai membuka tender untuk proyek percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap II. Proyek pertama yang sudah siap ditender adalah PLTU Pemalang berkapasitas 2.000 MW.
Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono menjelaskan, proses tender baru memasuki tahap menyaring pernyataan minat dari para investor listrik swasta atau independent power producer (IPP). Proses tersebut dilakukan oleh konsultan independen yang ditunjuk PLN untuk proyek 10.000 MW tahap II, International Finance Corporation (IFC).
"Kita melakukannya untuk melihat bagaimana minat IPP. Kalau memang banyak akan segera ditindak lanjuti dengan proses tender nya bulan Februari," ujar Bambang, Kamis (15/1).
Sejauh ini menurut Bambang, sudah banyak perusahaan asing yang menyatakan minatnya terhadap PLTU yang terletak di Jawa Tengah tersebut. Beberapa diantaranya adalah Marubeni, Siemens, WTL, Alstorm, Areva, Hua Tien, serta Da Tang. Sementara, investor dari dalam negeri disebutnya tidak ada yang menyatakan minat karena kebutuhan dananya yang sangat besar.
Dalam hitungan Bambang, untuk menyelesaikan tahap engineering, procurement, and construction (EPC) dari proyek tersebut akan menghabiskan dana sebesar US$ 1,8 miliar. Dengan asumsi 1 MW bernilai US$ 900.000. Sementara biaya total proyeknya adalah US$ 2,34 miliar karena tahap EPC menelan 70% dari keseluruhan biaya proyek.
Pembangkit berkapasitas 2.000 MW itu, menurut Bambang bisa diselesaikan dengan cara membangun unit berkapasitas 3x660 MW atau 2x1.000 MW. Landasan hukumnya sendiri menggunakan Peraturan Presiden Nomor 67/2005 tentang Proyek Infrastruktur Pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News