Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua partai politik di luar pemerintahan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra sangat percaya diri untuk melenggang ke Pemilihan Presiden (Pilpres) di 2019. Menyusul hasil perhitungan cepat yang dinilai sangat menggembirakan.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, meski ada beberapa daerah yang terlihat kalah tapi perolehan suaranya cukup menggembirakan.
Daerah itu adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah, di mana perolehan suara pasangan calon (paslon) yang diusung PKS dan Gerindra memiliki selisih yang sangat tipis dari paslon yang unggulan
"Seperti di Jabar yang saat ini masih kejar-kejaran, lalu Jateng yang juga terlihat suaranya hampir 40% ini luar biasa sangat menggembirakan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/6).
Pasalnya, hal tersebut meruntuhkan hasil survei sebelumnya yang diprediksi hanya bisa meraup suara tidak kurang dari 20%.
"Selain kedua daerah itu ada juga Sumatera Utara, Kalimantan Barat,, dan Kalimantan Timur yang kita menang. Secara umum hasil quick count ini menggembirakan bagi PKS," jelas Mardani.
Tak jauh beda, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, meskipun di Jabar dan di Jateng paslon yang diusung tidak unggul tapi suara yang didapat cukup membuat partai besutan Prabowo Subianto itu percaya diri dalam Pilpres 2019.
"Kandidat yang diusung kita memang kalah, tapi di dua daerah itu meskipun kalah kita bisa berdiri tegak dengan memperoleh suara 30-40% dan membalikkan survei-survei yang selama ini ada," tambah dia.
Sehingga hal tersebut menunjukkan jika mesin partai selama ini bekerja efektif dan maksimal. Dengan begitu ia mengatakan di tahun depan pihaknya berkeyakinan membawa Prabowo menang di Pilpres.
"Hasil ini bisa merubah peta politik, partai banteng banyak nyungsep yang diusung pun kalah. Jabar paling buncit, Jateng juga tidak menggemberikan menangnya karena selisihnya sedikiit, tahun depan kami optimistis," katanya.
Bahkan, kata Mardani, hasil Pilkada ini justru menjadi bahan evaluasi bagi partai Pemerintah yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi tahun depan. "Hasil ini lampu kuning bagi pemerintahan Joko Widodo," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News